Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Si Sopir Presiden, Siapa Membunuh Putri (9)

Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Si Sopir Presiden, Siapa Membunuh Putri (9) - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Berapa kali pecah perang antarsuku, suku apa melawan suku apa, apa penyebabnya, siapa yang mengompori, ada kepentingan apa di balik setiap peristiwa itu, bagaimana kerusuhan itu didamaikan, apa konsesi yang dibagikan. 

Belum lagi buka tutup perjudian yang tak pernah benar-benar ditutup, tak pernah juga secara terang-terangan dibuka.

Siapa atau angkatan mana yang jadi beking di perjudian hotel-hotel tertentu yang diam-diam dioperasikan menjadi kasino.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Siapa Membunuh Putri (8)

”Bapak harusnya jadi wali kota, Pak!” kata saya.

Dia tertawa lebar. ”Jadi orang bebas begini saja nikmat sekali, Dur. Sesekali jadi sopir presiden itu juga nikmat lain yang luar biasa,” katanya terus memperbesar tawanya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Kerajaan Inggris: 1000 Tahun

“Saya ini mau mencari apa lagi? Anak-anakku sekolah dan tinggal di luar negeri.  Masih sehat, masih bisa makan sukun goreng. Ngopi bareng wartawan hebat macam kau ini….,” katanya.

”Bapak banyak musuh, Pak? Kan banyak penjahat yang dulu bapak tangkap?”

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Ratu Elizabeth II: Tinta Elizabeth

”Beberapa aku tembak dan mati,” kata Pak Roni. Seperti sesal, tapi ia sama sekali tak ragu dengan ucapannya itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya