Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Teror di Radio, Siapa Membunuh Putri (16)

Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Teror di Radio, Siapa Membunuh Putri (16) - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com/GenPI.co

Saya bicara berhati-hati hanya sebatas fakta-fakta yang kami beritakan. Jika harus menjawab dengan analisis atau opini pun saya mendasarkannya pada fakta yang kami beritakan. 

Apa yang sudah kami pertimbangkan benar menurut kaidah jurnalistik. Kami tak mau berlebihan hingga melakukan trial by the press, kami tak menjaga benar agar mencampurkan fakta dan opini. 

“Koran Anda seperti menggiring agar AKBP Pintor menjadi tersangka. Kenapa?” tanya penyiar Bogram FM, setelah sebelumnya ada juga pendengar yang menelepon dan menanyakan hal yang serupa.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Situasi Amerika Serikat: Rasialis Fanatis

“Kami sama sekali tidak menggiring. Kami setia pada fakta. Kami hanya menyampaikan fakta-fakta yang ada di persidangan. Persidangan itulah nanti yang membuktikan mana fakta yang benar dan berdasarkan itu siapa yang bersalah. Sejauh mana keterlibatan Awang dan Runi, dan apakah benar otak pembunuhan adalah AKBP Pintor sendiri,” kataku, setenang mungkin.

“Ada penelepon, kita persilakan masuk. Silakan, dengan siapa dan dari mana…”  Penelepon menyebut nama, saya yakin itu nama samaran, dan dari mana dia menelepon, yang saya juga ragukan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan-Hasan Aspahani: Dipanggil, Siapa Membunuh Putri (16)

“… Anda kabarnya tim sukses calon walikota dan calon wakil wali kota Alkhaidar dan Restu Suryono, ya? Berita Anda mereka manfaatkan untuk kampanye mereka. Anda sadar nggak? Anda jangan sok berbeda jadi wartawan. Koran Anda itu bikin masyarakat Borgam tegang.  Saya ini wartawan senior di Borgam ini.  Saya kenal dengan bos Anda Indrayana Idris. Kalau saya laporkan ke beliau, Anda bisa saya minta dia pecat Anda…”

Penyiar radio memutuskan sambungan telepon.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Sidang yang Tegang, Siapa Membunuh Putri (15)

“Mohon maaf, saya kira pertanyaannya sudah jelas. Mas Abdur mau ditanggapi?”

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya