Keterwakilan Perempuan di Bawaslu Rendah, Demokrasi Indonesia Bisa Mundur?

Keterwakilan Perempuan di Bawaslu Rendah, Demokrasi Indonesia Bisa Mundur? - GenPI.co
Keterwakilan Perempuan di Bawaslu Rendah, Demokrasi Indonesia Bisa Mundur? - Foto: Chelsea Venda/GenPI.co

GenPI.co - Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) menilai keterwakilan perempuan di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tingkat provinsi sangat rendah.

Direktur Eksekutif Puskapol UI Hurriyah mengatakan hal itu bisa berdampak pada kemunduran demokrasi Indonesia.

"Selain itu juga berpotensi melemahkan semangat partisipasi perempuan untuk mengikuti proses seleksi mendatang," ujarnya, dilansir dari Antara, Kamis (29/9).

BACA JUGA:  Bawaslu Tolak Aduan Laporan Partai Berkarya

Hurriyah mengatakan sejak seleksi penyelenggara pemilu dilaksanakan, masyarakat sipil telah memberikan berbagai dorongan untuk memperbaiki keterwakilan perempuan di lembaga penyelenggara pemilu.

Bawaslu juga dalam beberapa kesempatan telah menyampaikan komitmen tersebut kepada publik untuk memperhatikan keterwakilan perempuan.

BACA JUGA:  Parpol Catut Anggota Bawaslu sebagai Kader Bisa Masuk Tindak Pidana

Namun, hasil seleksi menunjukkan bahwa komitmen tersebut hanya sebatas basi-basi afirmasi.

Hurriyah pun menyayangkan hal tersebut. Sebab, Bawaslu merupakan aktor kunci yang bertanggung jawab dalam memastikan terpenuhi atau tidaknya keterwakilan perempuan di dalam lembaga itu sendiri.

BACA JUGA:  Bawaslu Persilakan Parpol yang Mau Ajukan Sengketa, Maksimal 3 Hari

"Sebagai lembaga yang lahir dari semangat demokrasi, Badan Pengawas Pemilu juga memiliki tanggung jawab untuk memenuhi amanat undang-undang, serta mendengar dan mengakomodasi aspirasi publik," tuturnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya