Catatan Dahlan Iskan: Durian Kaesang

Catatan Dahlan Iskan: Durian Kaesang - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Kepada para relawan Jokowi itu Kaesang mengucapkan selamat berjuang di tempat berbeda, tapi tetap di tujuan yang sama: ikut Pak Jokowi.

Cara Kaesang berpidato lebih menarik dari gaya bapaknya. Sebagai anak muda 28 tahun pidatonya sangat matang. Gayanya masih khas Solo: datar, tidak meledak-ledak, tidak bombastis, tapi sangat lancar. Tanpa terlihat seperti melihat teks. Ia menguasai yang ia pidatokan. 

Pun ketika meneriakkan yel-yel nama suaranya tidak sampai menggelora. Dan ketika memberikan tantangan kepada kader PSI, nada tantangan itu tidak terasa menantang.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Paten Pasila

"Mana solidaritasmu" katanya agak datar.

Sahutan yang diberikan pun kurang meriah. Dalam keseluruhan pidatonya tiga kali Kaesang memberikan tantangan seperti itu. Baru yang kali ketiga terasa sedikit lebih menantang. Sambutan pun lebih meriah.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Kereta Cepat

Menariknya: Kaesang bisa sesekali menyeletukkan humor-humor kecil. Maksudnya melucu. Dengan mimik yang tetap dingin. Tapi hadirin bisa menangkap kelucuan itu. Mereka tertawa. Humor khas Solo.

"Setelah masuk PSI ini banyak yang mengejek saya di medsos. Saya anggap dosisnya masih rendah," katanya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Komunikasi Rempang

Bapaknya saja kuat dihantam ejekan dosis tinggi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya