Saat awal-awal membuat kafe, Danu merasakan tantangan dan rintangan.
Danu mengatakan banyak yang meragukannya karena lokasi kedainya berada di tengah perkampungan.
“Saya melihat sisi lain. Karena di perkampungan tidak ada tempat nongkrong, maka saya buka. Ternyata, ekspektasi saya benar. Warga sekitar membutuhkan tempat untuk menerima tamu atau sekadar refreshing,” jelas dia.
BACA JUGA: Bisnis Online Shop Menggiurkan, Sherly Windy Bawa Keluarga Umrah
Namun, Danu menilai membangun brand baru tidaklah mudah.
Empat bulan pertama bisnisnya berdiri, dirinya sibuk promosi dengan berbagai cara.
BACA JUGA: Berkat Live TikTok, Bisnis Thrift Shop Bella Moncer, Banjir Cuan
“Selama empat bulan aku bareng istri yang masak dan bikin minuman. Uang yang ada juga diputar lagi buat modal. Itu sangat berat,” ujar Danu.
Menurut dia, perjuangan akan selalu menemui jalannya sendiri. Pada bulan kelima bisnisnya berjalan, dirinya sudah bisa menerima karyawan baru untuk membantunya.
BACA JUGA: Nganggur, Tak Habis Ide, Putra Bisnis Bidang Musik, Hasilnya Wow
Sejalan dengan itu, tamu kedai kopinya makin meningkat setiap harinya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News