Berita konflik papua terkini : Pertemuan Mahfud MD dengan...

Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Piga imenyentil Jokowi soal kekerasan dan pembantaian yang terjadi di Papua.

Pemerintah dan masyarakat setempat melakukan kerja bakti di Intan Jaya untuk membangun tempat tinggal yang lebih kondusif dari sebelumnya.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan pendekatan militer bukan menjadi pilihan, melainkan upaya mewujudkan kesejahteraan yang diutamakan oleh pemerintah.

Total ribuan akun penyebar kabar sesat ditutup oleh Facebook. Bahkan ada akun yang membayar hingga Rp 4,2 miliar untuk mengiklankan tulisan sesat soal Papua!

KontraS memperingatkan agar TNI dan Polri menahan diri dalam menangani konflik di Wamena, Papua. Pendekatan keamanan sebaiknya ditiadakan.

Demonstrasi berujung kericuhan hingga kini masih terjadi. Situasi belum kondusif. Media yang meminta keterangan pada Polres Jayawijaya diminta bersabar.

Gegara hoaks makian monyet, Wamena, Papua, memanas. Sejumlah fasilitas umum dan perkantoran dibakar. Belum ada laporan apakah meluas hingga ke bandara.

Mahasiswa Papua di Gorontalo memastikan mereka mendapat perlakuan yang sama baiknya dengan masyarakat lokal dan bertekad selesaikan pendidikan di sana.

Beberapa pekan namanya viral sebagai dugaan penyebar hoaks seputar gejolak di Papua, Veronica Koman kini mengeluarkan rilis resmi menyangkal tudingan itu.

Atas masukan dari berbagai kalangan dan juga tokoh-tokoh Papua, Presiden Jokowi akhirnya menyetujui pemekaran di wilayah Papua dan Papua Barat!

Seorang YouTuber asal Kebumen jadi tersangka penyebaran video hoaks soal penggerebekan asrama mahasiswa Papua di Surabaya. Kontennya dinilai provokatif.

ICJR meminta pihak kepolisian tidak sembarangan menggunakan pasal makar dalam menangani konflik di Papua. Permintaan referendum bukanlah bagian makar dalam UU.

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Demokrasi mengecam aksi sweeping polisi terhadap mahasiswa Papua di Jakarta. Apalagi tidak ada surat izin penangkapannya.

Melihat Bumi Cendrawasih masih memanas, Netizen mengungkapkan keprihatinannya. Tagar Save Papua digaungkan di berbagai media sosial.

Sejumlah fasilitas dan sarana publik dihancurkan oleh massa. Mereka masih merasa sakit hati mahasiswanya mendapat perilaku rasis di luar Papua.