Sejarah mencatat, semenjak kedatangan Portugis pada abad XV-XVI, sejak itu pula pengaruh Portugis mulai tertanam dalam proses kehidupan masyarakat Larantuka.
Prosesi Semana Santa dimulai pada lima abad silam, saat seorang nelayan Kampung Lewomana tak sengaja menemukan sebuah patung yang terdampar di tepi pantai.
Festival Bale Nagi menjadi rangkaian ritual religi Semana Santa di Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Festival tersebut menjadi upaya pemerinta
keindahan Pasir Timbul Meko harus dibayar dengan perjalananan yang cukup panjang. Dari Pelabuhan Pelni Larantuka di Kota Larantuka, wisatawan menyeberang ke pelabuhan Tubilota di Pulau Adonara. Transportasi satu-satunya adalah menumpang kapal motor denga
Selama ini, Larantuka yang berada di Kabupaten Flores Timur, NTT, dikenal dengan wisata religi perayaan Semana Santa. Namun, Larantuka memiliki lebih dari itu.
Perayaan Semana Santa seolah menjadi ikon kota Larantuka yang berada di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Barat. Benar saja, pekan suci jelang pera
Semana Santa adalah prosesi umat Katolik Larantuka menjelang Hari Raya Paskah. Setiap tahun Semana Santa dibanjiri para peziarah dari dalam maupun luar negeri.