GenPI.co - Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Provinsi Bali dr I Gede Wiryana Patra Jaya menyebut permintaan terapi dengan plasma konvalesen masih cukup tinggi.
Menurutnya, ini karena jumlah kasus Covid-19 masih tinggi.
“Kalau kemarin kan kasus sempat ratusan sampai di angka seribu lebih. Permintaan ini masih berjalan sebagai tambahan pengobatan Covid-19," katanya saat dikonfirmasi, Minggu (22/8)
Patra mengungkapkan terapi plasma konvalesen ini diberikan berdasarkan pertimbangan dari dokter terkait yang mengetahui langsung kondisi pasien tersebut.
Seperti bulan lalu, permintaan untuk plasma konvalesen ada sekitar 370 kantong dan sudah terealisasi. Lalu, saat ini yang tersedia ada 30 kantong plasma konvalesen.
Patra mengatakan kadang ada masyarakat yang punya pemikiran kalau ada keluarga kena Covid-19 lalu minta untuk diberikan plasma konvalesen.
“Tapi ketentuan itu ditentukan dari dokter dan pertimbangan itu datangnya dari pertimbangan medis bukan sekedar karena permintaan pasien," ujarnya.
Patra menuturkan hingga saat ini terapi dengan plasma konvalesen masih diterapkan, sebagai pengobatan alternatif untuk pasien Covid-19 kategori berat.
Menurut Patra, jumlah pengiriman plasma konvalesen ke masing-masing rumah sakit berbeda-beda mengikuti perkembangan tren kasus yang terjadi di rumah sakit tersebut.
Patra mengatakan penerapan plasma konvalesen secara nasional ini sifatnya jaringan. Jika salah satu provinsi membutuhkan plasma konvalesen maka provinsi lain juga ikut membantu berbagi.
“Misal sebelum lebaran kasus di Bali terkendali jadi plasma konvalesen penggunaannya di Bali kecil dibandingkan Jawa. Kami juga bantu kirim ke daerah yang membutuhkan," ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News