TNI Dalami Dugaan Prajurit Bantu PMI Ilegal Masuk ke Malaysia

29 Desember 2021 14:52

GenPI.co - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menduga, ada keterlibatan oknum TNI AU dan TNI AL dalam peristiwa kapal karam di Perairan Malaysia beberapa waktu lalu.

Hal itu didasari oleh hasil investigasti yang dilakukan BP2MI terkait peristiwa kemanusiaan tersebut. Oknum tentara angkatan darat dan angkatan laut diduga membantu menyelundupkan PMI ilegal ke Malaysia.

Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, mengatakan, oknum tentara itu memiliki perannya masing-masih dalam membantu penyelundupan PMI ke luar negeri.

BACA JUGA:  Pelaku Penyelundup WNI ke Singapura Bujuk Korban lewat Tiktok

“Hasil temuan investigasi akan kami laporkan kepada pimpinan masing-masing instansi,” katanya dalam jumpa pers virtual,” Selasa (27/12).

BP2MI juga berencana bertemu dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk membahas permasalahan tersebut.

BACA JUGA:  Sebelum Diselundupkan ke Malaysia, WNI Dipindahkan di Tengah Laut

Terpisah, Komandan Lanud Hang Nadim Batam, Letkol Pnb Iwan Setiawan, mengatakan, pihaknya masih mendalami dugaan keterlibatan anggotanya yang membantu proses mengirim PMI ilegal ke Malaysia.

"Sedang kita dalami," katanya singkat melalui pesan Whatsapp kepada Genpi Kepri, Rabu (29/12).

BACA JUGA:  Polisi: Penyelundupan WNI ke Malaysia Dilakukan oleh Sindikat

Dia menegaskan, anggota TNI AU yang terbuki terlibat dalam kasus itu akan diberikan sanksi tegas.

“Akan dilakukan pendalaman secara internal dulu, kalau terbukti akan diberi sanksi sesuai aturan yang ada,” kata Iwan.

Sebelumnya diberitakan, kapal pengangkut PMI ilegal dilaporkan karam di lepas pantai Johor Bahru, Malaysia, Rabu (15/12).

Hingga Kamis (23/12), otoritas Malaysia telah menemukan 21 jenazah dan mengamankan 13 korban selamat atas kejadian tersebut. Sementara 20 orang dinyatakan hilang.

Melalui koordinasi KJRI Johor Bahru, Kemenlu RI, BP2MI, dan Polri, kemudian dibentuk Satgas Operasi Kemanusiaan Internasional untuk menangani persoalan itu.

Hasilnya, 11 jenazah yang telah teridentifikasi bisa dipulangkan ke tanah air, melalui Batam, Kepulauan Riau (Kepri), melalui jalur laut.

Sementara 10 jenazah lainnya masih menunggu proses lebih lanjut sebelum dipulangkan ke Indonesia. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fathur Rohim

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co