GenPI.co - Setelah menempuh perjalanan sekitar dua jam, aku akhirnya sampai di Bandara Soekarno-Hatta.
Kemacetan ibu kota memang tidak bisa ditoleransi. Dengan hati gembira, aku pergi ke Surabaya.
Aku tidak menghubungi Surya, pacarku. Aku memang berniat memberikan kejutan.
Besok adalah hari ulang tahun Surya. Aku sudah menyiapkan segalanya untuknya di sana.
Rasanya aku sudah tidak sabar bertemu surya. Kisah cinta yang kami jalani pasti makin menyenangkan.
Setibanya di Surabaya, aku langsung menuju rumah yang ditempati Surya.
Rumah itu sebenarnya adalah rumah milikku. Karena Surya bertugas di Surabaya dan rumah itu tidak ada yang menempati, dia pun tinggal di sana.
Sebelumnya, aku sempat menghubunginya. Dia bilang masih di kantor karena ada meeting bersama klien.
Artinya, ini waktu yang tepat untuk memberikan kejutan nanti malam. Sesampainya di rumah aku kesulitan mencoba pintu rumah.
Entah kenapa kunci pintu tak bisa dibuka. Akhirnya aku memilih lewat pintu lain.
Alangkah kagetnya aku melihat seorang wanita dengan baju minim sedang mengambil minum.
Dia pun kaget. Dia langsung mencari handuk untuk menutupi tubuhnya. Aku telanjur emosi.
Tanpa bertanya panjang, aku masuk ke dalam kamar utama dan menemukan Surya sedang tertidur.
“Surya, siapa wanita ini? Kenapa ada di sini?” kataku dengan nada tinggi penuh emosi.
“Nanti aku jelaskan,” jawabnya.
Aku marah besar karena merasa dihianati. Namun, berulang kali Surya menenangkanku.
Dia mengatakan bahwa wanita itu adalah rekan kerjanya. Namanya, Angela.
Aku sudah tidak percaya. Aku mencengkeram tangan Surya. Angela berusaha melerai pertengkaran kami.
Amarahku benar-benar tidak terbendung. Aku berusaha menampar Surya, tetapi dia bisa menghindar.
Aku pun memutuskan keluar rumah. Namun, entah kenapa pintu sudah terkunci.
“Selamat ulang tahun, Mbak Tantri,” Mbok Nah tiba-tiba keluar dari kamar yang lain.
Dia adalah asisten rumah tanggaku. Mbok Nah membawa kue yang di atasnya ada lilin menyala.
Aku menganga. Surya tertawa. Angela terlihat girang bukan main. Aku sempat tidak bisa berkata apa-apa.
“Angela ini temannya anak Mbok Nah. Dia masih SMA. Kamu jangan cemburu gitu, dong,” Surya menghampiriku.
Angela juga segendang sepenarian. Dia lantas bersalaman denganku, lalu mencium tanganku.
“Selamat ulang tahun, Sayang,” ucap Surya.
Sial. Aku yang berniat memberi kejutan malah dijahili. Aku lantas memeluk Surya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News