GenPI.co - Namaku Shania. Sejak kecil aku memang suka menghabiskan waktu berkunjung ke berbagai museum tua.
Ada kejadian yang tidak bisa aku lupakan, yakni saat berkunjung ke salah satu museum di Jakarta.
Aku tidak perlu menyebutkan nama museum itu. Museum itu mempunyai nuansa sangat klasik.
Aku datang ke sana saat sore. Namun, aku tidak ingat jam pastinya. Saat itu hujan lebat mengguyur Jakarta.
Suasana di dalam museum menjadi ramai. Banyak orang yang ingin berteduh.
Aku merasa tidak nyaman. Selama ini aku memang tidak terlalu suka berada di tengah keramaian.
Aku berkeliling museum. Aku masuk sebuah ruangan yang di dalamnya terdapat banyak wayang kulit.
Wayang-wayang tersebut ditatap dengan rapi. Menurutku, wayang-wayang itu sangat unik dan antik.
“Bagus banget,” ujarku dalam hati.
Pet. Tiba-tiba lampu mati. Aku kaget tidak kepalang. Dengan pandangan seadanya, aku berusaha untuk mencari jalan keluar.
Namun, secara tiba-tiba aku seperti menabrak seseorang dengan badan yang besar.
Karena panik, aku segera menyalakan flash yang berada di handphone. Sayangnya, tidak ada apa pun di hadapanku.
“Siapa?” tanyaku.
Tidak ada jawaban. Tidak ada suara apa pun. Aku bingung, tetapi tidak mau mencari sosok yang kutabrak.
Aku buru-buru keluar dar museum. Derap langkahku terdengar sangat jelas.
Namun, aku merasa tidak sendirian. Ada seseorang yang mengikutiku dari belakang.
Aku menghentikan langkah, lalu menengok ke belakang. Tidak ada siapa-siapa.
Tiba-tiba aku seperti menabrak seseorang di depanku. Badanku sempat goyah, tetapi lagi-lagi tidak ada siapa pun.
Kali ini jantungku berdegup sangat kencang. Aku panik. Aku langsung berlari.
Hari sudah gelap. Napasku terengah-engah. Tiba-tiba ada suara mendesis di telingaku.
“Seharusnya keluar dari tadi,” bisik seseorang.
Tidak ada siapa pun. Aku langsung memesan ojek online, sembari berharap tidak ada kejadian aneh lagi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News