GenPI.co - Sudah sebulan ini suamiku jadi orang yang sibuk bekerja. Dia jadi sering pulang pagi. Padahal, berangkat kerjanya juga pagi-pagi sekali.
Seolah-olah waktunya 24 jam hanya untuk bekerja.
Padahal, ada istri yang menunggu di rumah dan butuh kasih sayang.
"Sabar ya Sayang, ini juga demi kamu. Demi masa depan keluarga ini," katanya.
Kalau sudah demikian, aku pub tak bisa berbicara banyak.
Keluarga ini memang butuh uang untuk hidup sehari-hari, tetapi maksudku, harusnya semua berjalan imbang.
Dia juga perlu lebih banyak waktu di rumah, bermain, dan mengobrol denganku sama seperti waktu pacaran dulu.
Masa-masa yang indah itu seperti hilang sejak suami mendapat kenaikan jabatan di kantornya.
Seketika, dia jadi andalan kantor dan punya jam kerja panjang.
Di saat-saat seperti ini, aku hanya bisa sendiri di rumah.
Kadang kala, aku merasa kesepian.
Seseru apa pun acara televisi maupun Youtube, rasa sepi tidak bisa hilang dariku.
"Tok tok tok," suara pintu.
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu depan di sore hari.
Hatiku kegirangan, mungkinkah suamiku pulang cepat?
Saat aku buka, ternyata yang muncul ialah bapak mertua.
Dia datang dengan ibu mertua.
Keduanya lantas aku suruh masuk.
Bapak dan ibu mertua rupanya juga kangen dengan anaknya, alias suamiku.
Sayangnya, suamiku tidak ada di rumah.
Kami pun hanya sekadar mengobrol di ruang tamu.
Tiba-tiba bapak mertua bilang, "Eh sebentar, aku ada kejutan,"
Dia pun menuju ke mobilnya di depan.
Bapak mertuaku lantas membawa dua kado berukuran cukup besar.
"Selamat Hari Ibu" katanya, kepadaku dan ibu mertua.
Kami pun bersuka ria, berfoto bersama, kemudian aku dan ibu mertua mendadak seperti jadi ratu.
Bapak mertua memasakan makan malam bagi kami.
Dia juga membuat minuman-minuman hangat karena kebetulan malam ini hujan.
Ah senangnya, suasana seperti ini sungguh hangat. Aku cinta keluarga ini dan semoga suamiku segera diberi kemewahan waktu untuk bisa berkumpul seperti ini lagi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News