Kisah Mualaf: Allah Angkat Imanku dari Kehidupan Jalanan

14 April 2022 18:30

GenPI.co - Perkenalkan namaku Ridho. Usiaku kini 23 tahun. Aku sudah menjadi mualaf sejak awal Lebaran 2 tahun yang lalu.

Kali ini, aku akan menceritakan perjalananku menjadi mualaf. Semua itu berawal dari H-3 sebelum Lebaran dua tahun lalu.

Awalnya aku bisa menjadi mualaf itu karena menemani temanku yang lagi sahur. 

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Mendengar Suara Ngaji, Aku Mantap Jadi Hamba Allah

"Enggak ada angin enggak ada hujan, aku menceletuk ke temanku 'Kayanya Lebaran aku bakal pindah agama," ujarku.

Awalnya sempat tidak percaya. Namun, alhamdulillah kenyataannya aku bisa menjadi mualaf.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Istikamah di Jalan Islam Meski Pernikahan Retak

"Alasannya, tuh, enggak ada. Memang sudah karena hidayah dari Allah SWT," batinku.

Awalnya aku mengakui begitu berat menjadi mualaf, karena posisinya pada saat itu aku hidup di jalanan.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Sempat Putus Cinta, Kami Menikah Secara Islam

Jujur saja, aku tidak memiliki tempat tinggal dan pekerjaan. 

Seketika aku menyadari risiko yang sudah aku pilih, tetap saja aku coba untuk menjalaninya. Sampai pada akhirnya aku bisa seperti sekarang. 

Berbicara soal puasa, awalnya aku memang tidak kuat karena masih belajar, ya, ditambah belum terbiasa. 

Akan tetapi, lama-kelamaan aku terbisa untuk menyesuaikan, walaupun masih ada yang bolong.

Aku pikir kesulitan menjadi seorang mualaf itu sebenarnya tidak ada. Semua itu tergantung keimanan sama niat dari diri sendiri saja. 

Jika memang didasarkan niat pasti kuat, kok. Aku meyakini itu dan selama ini hal itu yang aku alami.

Memang pada awalnya aku paling sulit buat mengaji, tetapi lama-kelamaan aku menyadari niat itu lebih utama. 

Kalau niat dari diri sendiri salah, semua hal pasti tidak akan beres.

Ramadan tahun ini aku berharap semoga orang tuaku bisa pergi umroh.

Selain itu, orang-orang yang sudah membantuku selama menjadi mualaf bisa sukses, rezekinya bertambah, dan dikabulkan semua keinginannya. 

Untuk diriku sendiri menjadi lebih baik dari sebelumnya saja itu sudah cukup.

Kisah mualaf ini seperti dituturkan Ridho kepada GenPI.co(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Ferry Budi Saputra

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co