Puasa Ramadan di Jepang: Aku Rindu Suara Bangunkan Sahur

15 April 2021 20:14

GenPI.co - Namaku Lady Malano. Aku sudah tiga tahun menetap di Ibaraki-Ken, Jepang.

Sepertinya aku akan menetap lama di sini karena ikut suami yang bekerja di pulau kecil ini.

BACA JUGACerita Mualaf: Pertama Lihat Kabah Aku Mantap Peluk Islam

Banyak banget perbedaan antara Indonesia dan Jepang yang kurasakan, terutama pada tahun pertama aku mengikut suami ke sini.

Salah satunya soal durasi puasa yang sangat panjang di Jepang. Di Indonesia aku berpuasa sekitar 14 jam.

Di Jepang, aku berpuasa 17 jam saat musim dingin. Aku harus menahan lapar dan haus dalam durasi lebih lama.

Alhamdulillah, tahun ini aku merasakan musim semi. Durasi puasa saat musim semi di Jepang hanya 15 jam.

Paling tidak tak sepanjang saat musim dingin. Cuaca pun lebih bersahabat bagiku.

Untuk godaan selama puasa, aku merasa aman-aman saja. Aku tidak terlalu gelap mata terhadap berbagai makanan di sini.

Jika ada yang bertanya apakah di sini ada pedagang takjil, aku akan langsung menjawab: ya nggak ada, lah.

Aku tidak menemukan pedagang takjil ataupun anak-anak berkeliling kampung untuk membangunkan warga agar sahur.

Aku hanya menemukan itu di Indonesia. Tuh, kan, aku jadi kangen Indonesia. Hu hu hu...

Jujur saja, aku kepengin bisa cuti dan pulang untuk merasakan Ramadan di Indonesia.

Aku ingin mengajak anakku, Kaito, ngabuburit sekadar mencari takjil untuk berbuka puasa.

Aku juga rindu makan bareng teman-teman di kafe ataupun mendengarkan suara orang membangunkan warga untuk sahur.

Namun, aku merasa beruntung karena ada beberapa teman dari Indonesia yang menetap di sini.

Mereka sering mengadakan buka puasa bersama, Tarawih berjemaah, dan ditutup dengan pengajian.

BACA JUGA: Aku Puasa Ramadan di Jepang, Godaannya Berat saat Ngabuburit

Kerinduanku terhadap suasana Ramadan di Indonesia pun sedikit terobati.

Semoga saja ada kesempatan bagiku untuk pulang dan menikmati berbagai momen manis Ramadan di tanah air.

(Lady Malano, Jepang)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng Reporter: Annissa Nur Jannah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co