Ramadan di Jepang: Puasa Lebih Lama, Aku Harus Jaga Mata

16 April 2021 18:27

GenPI.co - Namaku Gilang Hardiyanto. Aku adalah YouTuber yang kini tinggal di Jepang, tepatnya di Yokohama.

Dalam dunia per-YouTube-an, aku dikenal dengan nama Senpai Fuoka.

BACA JUGA: Puasa Ramadan di Jepang: Aku Rindu Suara Bangunkan Sahur

Menjadi muslim di Jepang sangat berbeda dengan Indonesia. Di sini kami menjadi minoritas.

Namun, hal tersebut tidak membuatku tertekan. Jepang memiliki banyak sekali kebudayaan yang patut ditiru.

Salah satunya ialah menjadi pekerja yang rajin dan selalu menjaga sopan santun.

Awalnya aku tinggal di Jepang karena bekerja di perusahaan travel. Namun, saat ini aku sedang tidak bekerja karena ada pandemi virus corona (covid-19).

Aku sudah menikah. Kini, aku dan Istri tinggal di Jepang. Sebab, istri saya juga bekerja sebagai perawat di sini.

Oleh sebab itu, aku memutuskan tidak meninggalkan dia sendirian dan memutuskan untuk tinggal di Jepang bersamanya.

Ramadan di Jepang berbeda sekali dengan di Indonesia. Suasana Ramadan di sini sangat biasa saja.

Tidak seperti di tanah air yang memiliki semangat dan semarak Ramadan luar biasa ramai.

Oh, iya, berpuasa di Jepang sangat bergantung pada rentang waktu musim.

Kalau musim panas, muslim di Jepang biasanya berpuasa hingga 16 jam. Akan tetapi, hal itu tidak menyurutkan semangatku berpuasa.

Sebab, ketika musim dingin, azan Maghrib akan datang lebih cepat. He he he.

Untuk April ini, Jepang masih memasuki musim semi. Oleh karena itu azan Subuh jatuh pada jam setengah 4 pagi.

Magrib pada pukul 18 lewat 17 waktu kota Yokohama. Aku rindu sekali dengan suasana ramadan di tanah air, terutama momen berkumpul dengan keluarga.

Aku sangat rindu momen dibangunkan oleh sahur keliling dan takjil yang beraneka ragam saat berbuka puasa.

Aku juga memiliki momen berkesan Ramadan di Jepang. Teman-teman orang Jepang yang nonmuslim di sini sangat toleransi dan menghormati.

Aku jadi ingat bahwa saya memiliki cerita unik saat Ramadan di Jepang.

Dulu, aku sempat menjalankan ibadah puasa pada musim panas. Azan Magrib kala itu jatuh pada pukul setengah 9 malam.

BACA JUGAKenangan Ramadan saat Kecil

Oleh sebab itu, aku harus berpuasa lebih lama dari orang Indonesia. Aku juga harus lebih menjaga pandangan mata.

Sebab, pada musim panas, orang-orang di Jepang lebih suka mengenakan pakaian yang terbuka.

(Gilang Hardiyanto, Jepang)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co