GenPI.co - Bank Indonesia alias BI buka-bukaan. Perekonomian nasional disebut luka akibat badai pandemi covid.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo membuka semua tabirnya..
Hal itu terlihat dari adanya gangguan produksi dan distribusi yang relatif tak mampu memenuhi pertumbuhan permintaan.
“Luka atau scar tersebut tentu akan mempengaruhi upaya Indonesia dalam memperbaiki perekonomian nasional,” ujarnya dalam webinar “Sinergi Pemerintah, BI, dan OJK dalam Mempercepat PEN”, Jumat (19/11).
Dody pun meminta pihak selain pemerintah untuk membuat penelitian terkait luka perekonomian Indonesia akibat pandemi.
Pasalnya, hal tersebut dapat menyeimbangkan data yang dimiliki pemerintah serta membantu perumusan kebijakan perekonomian.
“Kalau lukanya dalam, berarti kecepatan dari pemulihan itu akan lambat. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi tak bisa tinggi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Dody mengatakan bahwa jumlah permintaan masih akan terus digenjot oleh pemerintah sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi.
“Jangan salahkan demand, karena permintaan itu sudah seharusnya bergerak naik setelah tertahan selama pandemi,” katanya.
Sementara itu, studi dari BI sendiri menunjukkan bahwa sektor industri low skill terdampak paling keras dari luka tersebut.
“Selam new normal ini yang dibutuhkan adalah skill yang mengandalkan teknologi, sehingga tanpa itu bisa menjadi kendala,” tuturnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News