GenPI.co - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil meningkatkan rata-rata pendapatan pembudidaya ikan menjadi Rp 4,4 juta per bulan.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya TB Haeru Rahayu berdasarkan data capaian semester I 2022.
Dia mengatakan pendapatan KKP telah melampaui target awal sebesar Rp 3,5 juta.
"Realisasinya mencapai Rp 4,4 juta," ucap dia di Media Center KKP, Jakarta Pusat, Kamis (28/7).
Haeru mengakui perikanan budidaya berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Dia menyampaikan peningkatan juga terjadi pada indeks nilai tukar pembudidaya ikan yang berhasil melampaui target.
Haeru menyatakan berdasarkan data BPS, nilai tukar pembudidaya ikan (NTPI) saat ini berada di angka 104,25 dari target 103.
"Dibandingkan dengan nilai NTPI pada Semester I 2021 terjadi peningkatan dari 102,16," terangnya.
Di sisi lain, Haeru mengatakan pihaknya juga terus menggenjot produktivitas komoditas perikanan bernilai ekspor.
Adapun komoditasnya, yakni udang, rumput laut, kepiting, dan lobster.
Haeru mengatakan target produksi udang pada 2024 mencapai 2 ton.
Demi menggenjot pencapaian, dia menjelaskan pihaknya membuat tambak udang berbasis kawasan, seperti di Kebumen.
"Selain itu, melakukan modeling dan revitalisasi," ujarnya.
Haeru berharap sistem tersebut dicontoh pembudidaya untuk dikembangkan secara mandiri. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News