Pengakuan Operasi Intelijen Israel Bikin Iran Murka

15 Juni 2021 16:15

GenPI.co - Agresi Israel yang dibocorkan mantan bos Mossad, Yossi Cohen, membuat Iran murka. Aksi Israel disebut tak bisa ditoleransi lagi.

Salah satu operasi rahasia Mossad yang diungkap Cohen dalam wawancara itu adalah pembunuhan ilmuwan nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh, dan sabotase situs nuklir Natanz.

Cohen menggambarkan upaya Israel mencegah para ilmuwan Iran berkontribusi pada program nuklir negara itu.

BACA JUGA:  Manuver Irak Sangat Cerdas, Bebaskan Komandan Iran, Top Banget!

Dia menyebut beberapa ilmuwan utama telah meninggalkan pekerjaan mereka usai mendapat peringatan, bahkan ultimatum secara tidak langsung oleh Israel.

"Jika para ilmuwan itu ingin mengubah karier dan tidak ingin melukai kita lagi, maka, ya, beberapa kali kita menawarkan mereka jalan keluar," kata Cohen dalam wawancara tersebut.

BACA JUGA:  Mantan Bos Mossad Bongkar Rahasia Israel, Iran Bisa Murka

Dalam kesempatan itu, Cohen juga membeberkan beberapa operasi Mossad lainnya terhadap Iran.

Semua dibuka lebar, termasuk pencurian arsip dokumen terkait program nuklir Teheran pada 2018.

BACA JUGA:  Rusia Beri Iran Satelit Militer, Israel dan AS Jadi Target

Dalam sesi tersebut, presenter Channel 12, Dayan, menjelaskan bahwa sedikitnya 20 agen Mossad berhasil mencuri materi dari 32 berkas program nuklir Iran.

Agen-agen ini sukses memindai serta mengirimkan sebagian besar dokumen itu ke Tel Aviv. Puluhan agen itu padahal bukan warga Israel.

Cohen membenarkannya dan menegaskan bahwa Mossad menerima sebagian besar materi sebelum dokumen-dokumen itu dibawa keluar Iran.

"Penting bagi kami agar dunia melihat ini dan memberitahu Iran bahwa, pertama Anda telah disusupi; kedua, kami memata-matai Anda, dan tiga, era kebohongan sudah berakhir," ujar Cohen.

Juru bicara misi diplomatik Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Shahrokh Nazemi, mengatakan bahwa pengakuan Cohen mencerminkan pola sabotase kriminal.

Kegiatan ini dituding sudah berjalan lama. Dan sasaran utama Israel selalu Teheran.

"Pelanggaran hukum ini telah mencapai titik batas kesabaran. Mantan pejabat rezim ini terang-terangan mengancam para ilmuwan nuklir kami dengan kematian," kata Nazemi kepada Associated Press.

Kegiatan ini, disebut sangat tidak boleh ditoleransi. Belum ada respons pembalasan dendam Iran ke Israel.

Selama ini, Iran kerap mengeluh soal sabotase Israel terhadap program nuklirnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co