Ethiopia Genting! Ribuan Orang Lapar di Tengah Konflik Berdarah

03 Juli 2021 14:20

GenPI.co - Penjabat kepala bantuan PBB Ramesh Rajasingham Dewan Keamanan pada hari Jumat (2/6) menyoroti situasi di Tigray, Ethiopia yang sedan dilanda konflik.

Dia mengatakan bahwa lebih dari 400.000 orang di Tigray Ethiopia sekarang dalam kelaparan.

"Lebih dari 400.000 orang diperkirakan telah melewati ambang kelaparan dan 1,8 juta orang lainnya berada di ambang kelaparan,” katanya dalam sebuah pertemuan publik.

BACA JUGA:  Sekjen PBB Bersuara Lantang, Junta Militer Myanmar Harus Dengar!

Rajasingham menambahkan, beberapa laporan menyatakan bahwa jumlahnya bahkan lebih tinggi. 33.000 anak-anak kekurangan gizi parah.

Kondisi buruk masyarakat Tigray itu sebagai imbas dari peperangan pasukan pemerintah, yang didukung oleh pasukan dari negara tetangga Eritrea, dan para pejuang TPLF dengan mantan partai penguasa Tigray.

BACA JUGA:  Pasukan AS Pulang Kampung Usai perang Panjang 20 Tahun

Konflik berdarah ini terjadi sejak November 2020 silam.

Pemerintah Ethiopia mendeklarasikan gencatan senjata sepihak pada hari Senin (28/6).

BACA JUGA:  India benar-benar Babak Belur, Korban Hampir Setengah Juta Jiwa

Namun  upaya tersebut oleh TPLF dianggap sebagai lelucon. 

Ada laporan tentang bentrokan yang terus berlanjut di beberapa tempat saat tekanan meningkat secara internasional agar semua pihak mundur.

Duta besar Amerika Serikat untuk PBB Linda Thomas-Greenfield, mengatakan pemerintah Ethiopia harus menunjukkan kesungguhan  menggunakan gencatan senjata untuk mengatasi bencana kemanusiaan.

Dia juga memperingatkan bahwa setiap penolakan akses bantuan bukanlah indikasi gencatan senjata kemanusiaan, tetapi pengepungan.

Sementara Duta Besar Ethiopia untuk PBB Taye Atske Selassie Amde mengatakan kepada wartawan setelah dia berbicara kepada dewan bahwa tujuan gencatan senjata "bukan untuk mengepung, itu untuk menyelamatkan nyawa.

Kepala urusan politik dan pembangunan perdamaian PBB Rosemary DiCarlo mengatakan pasukan Eritrea telah ditarik ke daerah-daerah yang berdekatan dengan perbatasan.

Sementara  pasukan dari wilayah tetangga Amhara tetap berada di daerah-daerah Tigray barat yang mereka rebut.

"Singkatnya, ada potensi untuk lebih banyak konfrontasi dan penurunan cepat dalam situasi keamanan, yang sangat memprihatinkan," katanya kepada dewa.

Dia mendesak TPLF untuk mendukung gencatan senjata dan agar pasukan Eritrea mundur sepenuhnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co