Amerika Hengkang, Rusia Endus Manuver ISIS di Afghanistan Utara

03 Juli 2021 14:50

GenPI.co - Kelompok Negara Islam/ISIS sedang membangun kekuatan Afghanistan utara ketika pasukan Amerika Serikat dan NATO meninggalkan negara itu.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, yang dikutip berita Interfax, Jumat (2/6).

Dia menambahkan bahwa kondisi tersebut telah membuat Moskow merasa khawatir.

BACA JUGA:  PBB Beber Brutalnya Polisi Otoritas Palestina, Pedemo Dibeginikan

Lebih lanjut Lavrov mengatakan, ISIS secara aktif mendapatkan wilayah di Afghanistan di tengah penarikan dan apa yang dia gambarkan sebagai sikap "tidak bertanggung jawab" yang diambil oleh para pejabat di Kabul.

Penarikan menyeluruh tentara AS dan sekutu di Afghanistan terjadi saat pasukan AS terakhir meninggalkan Bagram.

BACA JUGA:  India benar-benar Babak Belur, Korban Hampir Setengah Juta Jiwa

Sebelumnya, seorang pejabat pertahanan AS mengatakan kepada AFP pada hari Jumat bahwa semua pasukan AS dan NATO telah meninggalkan Bagram.

Penarikan dari pangkalan udara terbesar di Afghanistan itu menandakan berakhirnya eksistensi tentara asing di negara itu selama 2 dekade lebih.

BACA JUGA:  Pasukan AS Pulang Kampung Usai perang Panjang 20 Tahun

Pangkalan Udara Bagram berfungsi sebagai kunci utama untuk operasi pimpinan AS di negara yang keras itu, di mana perang panjang melawan Taliban dan sekutu Al-Qaeda mereka dimulai pada tahun 2001 setelah serangan 11 September.

"Semua pasukan koalisi berada di luar Bagram," kata pejabat itu, yang berbicara tanpa menyebut nama.

Dia juga tidak merinci kapan pasukan asing terakhir meninggalkan pangkalan, 50 kilometer (30 mil) utara ibu kota Kabul.

Pejabat itu tidak mengatakan kapan pagkalan itu akan secara resmi diserahkan kepada pasukan Afghanistan.

Namun juru bicara kementerian pertahanan Rohullah Ahmadzai mengatakan otoritas pemerintah sepenuhnya siap untuk mengambil alih pangkalan itu.

Taliban mengatakan menyambut dan mendukung fase terakhir penarikan pasukan itu.

"Penarikan penuh mereka akan membuka jalan bagi warga Afghanistan untuk memutuskan masa depan mereka di antara mereka sendiri," kata juru bicara Zabihullah Mujahid.

Militer AS dan NATO sedang dalam tahap akhir untuk mengakhiri keterlibatan di Afghanistan, membawa pulang sejumlah pasukan yang tersisa dengan batas waktu 1 September.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co