GenPI.co - Sebanyak 10 roket ditembakkan dari Lebanon ke Israel utara pada hari Jumat (6/8). Serangan berat itu mengaktifkan Iron Dome dan menyalakan sirene di seluruh wilayah Israel.
Hizbullah mengaku bertanggung jawab atas serangan roket yang dilaporkan tidak mengakibatkan korban jiwa dari pihak Israel itu.
Perdana Menteri Naftali Bennett langsung mengadakan pertemuan darurat pejabat senior di markas militer Kirya di Tel Aviv. Menteri Pertahanan Benny gantz juga ikut dalam pertemuan.
Pasukan Pertahanan israel (IDF) mengonfirmasi bahwa 10 roket dicegat oleh Iron Dome.
Sementara beberapa laporan menunjukkan bahwa sekitar 20 roket ditembakan secara beruntun
Sebuah sumber keamanan Lebanon mengonfirmasi kepada Reuters bahwa roket telah ditembakkan dari Lebanon selatan menuju Israel.
Serangan roket dari Lebanon mengikuti serangan roket sebelumnya ke Israel pada hari Rabu.
Instruksi dikirim ke penduduk Kiryat Shmona, yang menyatakan bahwa tempat perlindungan akan tetap buka selama akhir pekan untuk memberikan rasa aman kepada penduduk.
Shelter itu seniri telah dibuka sejak hari Rabu(3/8), ketika 3 roket diluncurkan dari Lebanon.
IDF awalnya menanggapi dengan tembakan artileri ke arah Gunung Dov - Shebaa Farms - daerah di Lebanon, dari mana tembakan roket berasal.
Alarm pertama kali dibunyikan di Ein Kuniya, Snir dan Neve Ativ di Dataran Tinggi Golan dan Galilea utara.
Pada hari Rabu, IDF mengidentifikasi tiga peluncuran dari Lebanon. Satu jatuh di dalam wilayah Lebanon, sementara dua lainnya menghantam area terbuka di dalam Israel.
Tak lama kemudian IDF membalas dengan peluru artileri menuju lokasi peluncuran.
Sekitar enam peluru artileri ditembakkan oleh IDF ke area terbuka di Lebanon yang terletak di utara Metula, menurut reporter yang berafiliasi dengan Hizbullah, Ali Shoeib.
Militer kemudian melakukan dua pembalasan besar-besaran lainnya di seluruh perbatasan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News