China Menggunakan Nuklir. Tak Disangka Targetnya adalah...

24 Agustus 2021 08:25

GenPI.co - China dilaporkan menggunakan teknologi nuklir  untuk mengendalikan wabah penyakit menular yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk.

Para peneliti terkemuka di negara itu mengingkapkan paad Senin (23/8) bahwa menemukan bahwa teknologi itusangat mungkin mampu membasmi nyamuk-nyamuk spesifik di wilayah China daratan sekaligus mengontrol penularan penyakit.

Teknologi radiasi nuklir digunakan untuk menghancurkan sistem reproduksi nyamuk jantan.

BACA JUGA:  Drone Iran di Langit Suriah, Ketahuan AS, Langsung Remuk

Dalam laporannya, para peneliti menemukan nyamuk-nyamuk jantan yang terkena radiasi akan kawin dengan nyamuk betina liar tanpa menghasilkan keturunan.

Media lokal di China melaporkan, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyambut positif hasil penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian Teknologi Nuklir dan Pusat Pengembangan Energi Atom China (CAEA) bersama Sun Yat Sen University pada 2020 itu.

BACA JUGA:  Zarmina Menanti Keajaiban di Neraka Kecil Bernama Bandara Kabul

“Dalam penerapan teknologi nuklir hijau, teknik sterilisasi nyamuk sangat efektif dan tahan lama, tanpa menimbulkan polusi kimia yang membahayakan hewan lain atau resistensi obat pada nyamuk, ujar Direktur CAEA Wu Zhongdao, seperti dikutip Shenzhen Special Zone Daily.

Menurut Wu, hal itu merupakan satu-satunya teknologi biologi modern yang sangat ampuh membasmi nyamuk tertentu di suatu wilayah sekaligus mengendalikan penularan penyakit.

BACA JUGA:  China Menyanjung Taliban Setinggi Langit, Katanya...

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan penyakit yang dibawa nyamuk telah membunuh 700.000 orang di dunia setiap tahun.

Afrika Selatan menjadi negara paling parah terkena serangan wabah malaria yang telah menewaskan banyak orang.

Selain CAEA, Sun Yat Sen University juga mendirikan "laboratorium nyamuk" untuk memproduksi sterilisasi nyamuk secara massal.

Dengan kemampuan sterilisasi 40 hingga 50 juta ekor nyamuk per pekan, China diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengendalikan penyakit yang dibawa nyamuk di negara-negara berkembang.

Kampus yang berada di Guangzhou tersebut juga berencana mendirikan tiga sampai empat laboratorium anti nyamuk di wilayah Guangdong-Hong Kong-Makau dan mendirikan pusat pelatihan di luar negeri, demikian dilaporkan kanal media lokal. (ANT)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co