Wajah Asli Taliban Terkuak, Wartawan Babak Belur Dipukuli

10 September 2021 09:25

GenPI.co - Wajah asli Taliban terkuak dalam demonstrasi yang digelar di Kabul, Afghanistan pada Rabu (8/9) lalu

Dua wartawan surat kabar Etulaat Roz yang meliput peristiwa itu ditangkap dan dipukuli hingga babak belur dalam tahanan polisi.

Zaki Daryabi, pendiri dan pemimpin redaksi (pemred) Etilaat Roz, membagikan foto-foto kedua wartawan itu di media sosial.

BACA JUGA:  China-Taliban Mesra, Afghanistan Dapat Jutaan Yuan dan Vaksin

Salah satu foto memperlihatkan bekas pukulan di punggung bawah dan kaki, foto lainnya memperlihatkan bekas pukulan di bahu dan lengan.

Wajah kedua wartawan itu juga tampak memar dan terluka, menurut foto yang dilihat dan diverifikasi oleh Reuters.

BACA JUGA:  Keberanian Eks Penerjemah Selamatkan Tentara Elite Afghanistan

Terkait insiden itu, seorang menteri Taliban dalam pemerintahan baru mengatakan bahwa setiap serangan terhadap wartawan akan diselidiki.

Daryabi mengatakan insiden pemukulan itu membawa mengkuak wajah asli Taliban dan sikapnya  terhadap kebebasan pers di Afghanistan yang berkembang dalam 20 tahun terakhir.

BACA JUGA:  Taliban Berbaik Hati, 200 Warga Asing Lega

"Lima rekan kami ditahan di pusat penahanan selama lebih dari 4 jam, dan selama empat jam itu dua rekan kami dipukuli dan disiksa secara brutal," katanya kepada Reuters pada Kamis (9/9), sehari setelah kejadian.

Dia mengatakan kedua wartawan yang terluka dibawa ke rumah sakit dan dokter menyarankan mereka untuk beristirahat dua pekan.

Taki Daryabi, satu dari dua wartawan itu menceritakan bagaimana dia disiksa. Dia mengatakan bahwa 7-8 anggota Taliban memukulinya tiap 10 menit.

"Mereka mengangkat tongkat dan memukuli kami sekuat tenaga. Setelah mereka memukuli kami, mereka melihat kami pingsan. Mereka membawa kami untuk dikurung di sel bersama beberapa orang lainnya," kata dia.

Taliban, yang kembali menguasai Afghanistan, sebelumnya berjanji untuk mengizinkan media beroperasi dan menghormati hak asasi manusia.

Tapi insiden kekerasan sejak mereka berkuasa telah memicu keraguan di kalangan warga Afghanistan.

Sejumlah wartawan telah mengeluhkan adanya serangan sejak Taliban berkuasa lagi. Beberapa wanita mengatakan mereka tidak diizinkan untuk bekerja di sektor media.(ANT)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co