Di Ambang Kiamat, Pasukan Elite Rusia Kepung Ukraina, Menegangkan

21 Maret 2022 15:10

GenPI.co - Pasukan elite Rusia mengepung sejumlah wilayah di Ukraina, salah satunya kota pelabuhan Mariupol. 

Pengepungan itu telah memicu krisis kemanusiaan karena penduduk kota tersebut menghadapi kelangkaan makanan, air dan listrik.

Rusia meminta pasukan Ukraina di kota itu untuk meletakkan senjata sebagai syarat untuk mengungsikan penduduk lewat koridor kemanusiaan yang akan dibuka mulai Senin (21/3/2022).

BACA JUGA:  Lahir di Kyiv, Jadi Perwira Rusia, Tewas Oleh Tentara Ukraina

Namun, Ukraina menolak desakan Rusia untuk menyerahkan kota pelabuhan Mariupol yang terkepung tersebut.

"Tak ada pertanyaan tentang penyerahan, peletakan senjata," tegas Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk seperti dikutip portal berita Ukrainska Pravda, dilansir dari Reuters, Senin (21/3/2022).

BACA JUGA:  Negosiasi Rusia Ukraina Alot, Awal Pekan Kurs Rupiah Menguat, Jos

Vereshchuk juga menyatakan sudah lebih dari 7.000 orang dievakuasi dari kota-kota Ukraina melalui koridor kemanusiaan pada Minggu (20/3/2022), separuh lebih di antaranya dari Mariupol.

"Pemerintah berencana mengirim hampir 50 bus ke kota itu untuk evakuasi lanjutan," terang dia.

BACA JUGA:  Manuver Joe Biden Bikin Kaget di Tengah Perang Rusia dan Ukraina

Seperti diketahui, Mariupol telah mengalami pengeboman besar-besaran sejak invasi Rusia di Ukraina pada 24 Februari.

Banyak warga di kota berpenduduk 400 ribu jiwa itu terjebak ketika kawasan tempat tinggal mereka dipenuhi pertempuran.

Dewan kota Mariupol mengatakan di Telegram bahwa beberapa ribu penduduk telah "dideportasi" oleh Rusia sepanjang pekan lalu.

Kantor berita Rusia mengatakan bus-bus mengangkut ratusan pengungsi dari Mariupol ke Rusia dalam beberapa hari terakhir.

Konsul jenderal Yunani di Mariupol, diplomat Uni Eropa (EU) terakhir yang meninggalkan kota itu, menyebutkan Mariupol hancur lebur akibat perang.

"Apa yang saya lihat, saya harap tak seorang pun akan pernah melihatnya," ungkap dia.

Sebelumnya, Rusia dan Ukraina telah mencapai kesepakatan selama konflik berlangsung untuk menyediakan koridor kemanusiaan guna mengevakuasi warga sipil, namun kedua pihak saling menuduh telah melanggar kesepakatan.

Krisis di Mariupol dan kota-kota lain di Ukraina kemungkinan juga akan menjadi fokus pembicaraan para pemimpin EU pekan ini ketika mereka mempertimbangkan sanksi yang lebih keras kepada Rusia, termasuk embargo minyak.(*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co