GenPI.co - Korban akibat agresi Turki di lintas perbatasan wilayah yang dikuasai Kurdi di Suriah Utara meningkat. Sedikitnya 11 warga sipil tewas dan puluhan pejuang dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang di pimpin Kurdi. Korban juga berjatuhan dari fraksi pro-Turki.
Dilansir dari BBC, instansi militer Turki mengatakan saat ini puluhan ribu orang yang menetap di perbatasan telah meninggalkan rumah mereka. Gelombang pengungsian tersebut terjadi di tengah menigkatnya kritik internasional mengenai serangan tersebut.
BACA JUGA: Warga perbatasan Suriah Hindari Perang Antara Turki dan Kurdi
Pasukan militer Turki melancarkan serangan ke Suriah Utara sejak Rabu (9/10) lalu. Langkah angresi itu terjadi setelah Preiden Amerika Serikat Donald Trump menarik pasukannya dari wilayah tersebut.
Para analis mengatakan, penarikan AS itu memberi Turki lampu hijau untuk memulai serangan lintas-perbatasannya.
Sebagian besar wilayah telah berada di luar kendali pemerintah Suriah sebagai konsekuensi dari perang saudara yang dimulai sejak 2011. Kawasan itu telah dikendalikan oleh pasukan SDF sejak 2015.
SDF telah menjadi sekutu utama AS dalam pertempuran melawan kelompok ISIS. Tetapi Turki menganggap SDF yang adalah milisi Kurdi itu sebagai teroris yang mendukung pemberontakan anti-Turki.
BACA JUGA: Pasukan Turki Berhasil Rebut 2 Kota di Perbatasan Suriah
Saat ini, Turki mempertahankan serangannya sebagai upaya untuk menciptakan zona aman bebas dari milisi Kurdi yang juga bisa menampung pengungsi Suriah.
Salah satu keprihatinan utama bagi komunitas internasional adalah nasib ribuan tersangka tahanan ISIS. Meraka yang banyak warga negara asing itu dijaga oleh pasukan Kurdi di wilayah tersebut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News