Tajirnya China dan Amerika Bikin Utang Jadi Selangit, Kok Bisa?

02 Desember 2020 18:40

GenPI.co - Pasti tak ada yang percaya bila disebut China, Amerika, Jepang, Arab Saudi dan Perancis punya utang selangit. Negara superkaya tapi belakangan ambruk gegara covid-19.

Fakta itu tak bisa terbantahkan. Pandemi telah memutarbalikkan segalanya. Ekonomi rontok. PHK massal di mana-maana. Inflasi pun jadi kian tak terkendali. 

Deretan kesengsaraan membuat Negara kuat jadi lemah. Lantas negara apa saja yang memiliki utang yang membengkak? Ini 5 di antaranya.

BACA JUGA: Mimpi Shio Jadi Nyata, Awas! Kamu Bisa Kaya Mendadak

1. China

Meski dikenal sebagai negara yang hobi meminjamkan uang ke luar negeri, China merasakan dampak pahit dari pandemi Covid-19.

Perekonomian terbesar kedua di dunia itu sudah merasakan pil pahit pandemi sejak awal virus ini merebak di kota Wuhan.

Dalam data yang dirilis, per 2 desember 2020 China telah memiliki utang sebesar USD 5,5 triliun (Rp 77 ribu triliun).

Bahkan S&P Global Ratings, pemerintah China mungkin telah mengakumulasi 40 triliun yuan ($ 5,8 triliun) utang.

Jumlah utang tersebut mengakumulasi kurang lebih 48% dari Produk Domestik Bruto (PDB)nya.

2. Arab Saudi

Arab Saudi dikenal sebagai negara yang kaya akan minyak sehingga dunia menyebutnya dengan negara Petrodollar.

Namun pandemi yang menghancurkan permintaan minyak dunia membuat pemasukan negara tempat kelahiran agama Islam ini seret.

Tidak hanya turunnya permintaan minyak, larangan kunjungan Haji dan Umrah juga membuat Riyadh untuk tarik napas lebih dalam.

Pasalnya pengeluaran untuk penanggulangan Covid-19 masih harus terus mengucur.

Pemerintah Saudi merevisi target pendapatan menjadi 770 miliar riyal (Rp 2.891 triliun), turun 16,9% dibanding 2019.

Sementara utang diprediksi membengkak menjadi 941 miliar riyal (Rp 3.533 triliun), membuncit 32,9% dibanding 2019..

3. Perancis

Meski menjadi salah satu kekuatan besar di Eropa dan dunia, negeri Menara Eiffel ini juga menambahkan utangnya pada tahun 2020 ini karena penanganan pandemi yang menipiskan dompet Paris.

Di 2020 ini, Perancis menambah 258 miliar euro (Rp 4.400 triliun) utang tambahan, menjadikan total utang negara itu menjadi 2,6 triliun euro (Rp 44 ribu triliun). Dengan utang ini, rasio utang terhadap PDB Prancis mencapai 98%.

4. Amerika Serikat (AS)

Negeri tajir selanjutnya yang menambah utangnya adalah Amerika Serikat (AS).

Negeri adidaya itu melaporkan defisit APBN sebesar USD 3,1 triliun (Rp 48 ribu triliun) karena penerimaan negara yang ambrol dan kebutuhan akan penanganan Covid-19 yang sangat besar.

Untuk itu, Washington menambah lagi pinjaman untuk membiayai APBN negaranya.

Menurut data World Economic Forum, tercatat pada tahun 2020 ini, pinjaman Gedung Putih meningkat menjadi USD 27 triliun (Rp 381 ribu triliun).

Jumlah utang ini setara dengan jumlah pendapatan AS tahunan, menjadikan rasio utang AS diatas 100% PDB.

5. Jepang

BACA JUGA: Pasangan Terbaik 2021, Zodiaknya Bisa Bikin Dengkul Lemas

Jepang mungkin dikenal akan keberhasilannya dalam menanggulangi pandemi Covid-19, namun negara pulau di Pasifik ini juga memiliki jumlah utang yang fantastis.

Sebelum pandemi Jepang memang memiliki utang yang maha dahsyat. Tahun 2019 saja tercatat bahwa Negeri Sakura itu memiliki 1.328 triliun yen (Rp 178 ribu triliun).

Dengan jumlah ini, rasio utang jepang terhadap PDB sekitar 240% Di tahun 2020 sendiri, belum ada data resmi tentang lonjakan utang jepang.

Namun parlemen di Tokyo telah mengumumkan stimulus percepatan penanggulangan pandemi Covid-19 senilai 117 triliun yen (Rp 15 ribu triliun).

Hal ini diprediksi akan menaikan rasio utang kepada PDB Jepang hingga hampir 250%. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co