Studi Penelitian: Varian Baru Virus Corona Inggris Berbahaya

11 Februari 2021 23:36

GenPI.co - Kepala Program Pengawasan Genetik Inggris, varian virus baru corona yang pertama kali tercatat di tenggara Inggris kemungkinan besar akan “menyapu dunia” dan menjadi jenis virus global yang paling dominan.

Sejak terdeteksi pada bulan September di Kent, sebuah daerah yang dikenal sebagai “taman Inggris”, varian B.1.1.7 telah menyebar ke lebih dari 50 negara.

BACA JUGA: AS Jatuhi Sanksi Tegas Terhadap Myanmar, Ini Sikap Biden

Ketegangan tersebut menyebabkan kekhawatiran yang cukup untuk memaksa penguncian nasional baru di Inggris dan telah menyebabkan kepanikan global.

Para ahli mengatakan itu mungkin hingga 70 persen lebih menular dan sekitar 30 persen lebih mematikan daripada varian lain.

Setelah menembus Inggris dan meluncur ke luar, varian Kent sekarang berada di jalur untuk "menyapu dunia", kemungkinan besar ini bisa sangat berbahaya.
 
Direktur Konsorsium Covid-19 Genomics UK, Sharon Peacock,  memperingatkan bahwa meskipun vaksin Covid-19 sejauh ini terbukti efektif terhadap varian B.1.1.7 dan jenis virus lain yang ada di Inggris, mutasi lebih lanjut berpotensi merusak suntikan.

“Yang mengkhawatirkan tentang ini adalah varian 1.1.7 yang telah kami edarkan selama beberapa minggu dan bulan mulai bermutasi kembali dan mendapatkan mutasi baru yang dapat memengaruhi cara kami menangani virus dalam hal kekebalan dan efektivitas vaksin," ujar Peacock, seperti dilansir dari BBC, Kamis (11/2/2021).

Mutasi baru yang dimaksud oleh Peacock, pertama kali diidentifikasi di Bristol, di barat daya Inggris, sejak itu telah ditetapkan sebagai "varian kekhawatiran".

Sejauh ini ada 21 kasus varian itu, yang dikenal sebagai mutasi E484K. Para ilmuwan percaya mutasi E484K dapat membantu virus corona menghindari antibodi, berpotensi mengurangi kemanjuran vaksin.

“Seseorang harus menjadi seorang realis bahwa mutasi khusus ini telah muncul dalam garis keturunan taman komunal kita sekarang, setidaknya lima kali, lima kali terpisah. Dan ini akan terus bermunculan,” katanya.

BACA JUGA: Genderang Perang! Israel Bunuh Ilmuwan Iran, AS Angkat Tangan

Diketahui, virus corona telah menewaskan lebih dari 2,3 juta orang dan mengubah kehidupan normal menjadi miliaran sejak pandemi meletus pada Desember 2019.

Inggris sendiri telah mencatat hampir empat juta kasus dan virus tersebut telah menewaskan lebih dari 115.000 orang, salah satu jumlah kematian tertinggi di dunia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co