Usai AS, Kanada Ikut Kecam Penindasan Muslim Uighur, China Sewot

24 Februari 2021 18:18

GenPI.co - Parlemen Kanada mengecam dengan mengeluarkan MOSI atas perlakuan China terhadap minoritas Muslim Uighur yang disebut-sebut telah melakukan genosida secara bertahun-tahun.
 
Mosi tersebut juga didukung oleh oposisi Partai Konservatif, disahkan dengan suara 266-0 di House of Commons pada hari Senin (22/2/2021), meskipun Trudeau dan hampir seluruh kabinetnya abstain.

BACA JUGA: Kasus Covid-19 Melonjak, Kuwait Tutup Seluruh Perbatasan

Langkah itu juga diamandemen sebelum pemungutan suara untuk meminta Komite Olimpiade Internasional untuk memindahkan Olimpiade Musim Dingin 2022 dari Beijing jika perawatan berlanjut.

“Lebih dari satu juta orang Uighur dan Muslim Turki lainnya berada atau telah berada di kamp. Kesaksian yang kami dengar dari para saksi dan penyintas mengerikan," kata pemimpin Partai Konservatif, Erin O'Toole dalam keterangannya, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (24/2/2021).

Menurutnya, ada penderitaan nyata yang sedang terjadi di China. Ada genosida yang terjadi di negara tersebut. Dan, itu tak bisa dibiarkan.
 
Sementara, para pembela hak asasi manusia dan pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa mengungkapkan bahwa setidaknya satu juta Muslim dipenjara di kamp-kamp di wilayah barat Xinjiang yang terpencil di China.

Namun, China membantah pelanggaran dan mengatakan kamp-kampnya menyediakan pelatihan kejuruan dan diperlukan untuk melawan ekstremisme.

Juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin menyatakan bahwa mosi "mengabaikan fakta dan akal sehat", menambahkan bahwa Beijing telah mengajukan pernyataan tegas kepada Kanada.

Duta besar China untuk Kanada, Cong Peiwu, juga menambahkan bahwa menolak mosi Partai Konservatif dan menegaskan tidak ada yang disebut 'genosida' di Xinjiang sama sekali.

"Beberapa orang di Kanada dan beberapa negara barat lainnya berbicara tentang menjunjung tinggi nilai-nilai, tetapi satu bagian penting dari nilai-nilai itu seharusnya: menghormati fakta dan berhenti menyebarkan disinformasi dan bahkan kebohongan," terang Cong.
 
Duta Besar itu juga mendesak Kanada untuk berhenti mencampuri urusan dalam negeri China dengan cara apa pun, agar tidak menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada hubungan China-Kanada.

Sebelumnya, Kanada, AS, dan 56 negara lain bulan ini mendukung deklarasi yang mengutuk penahanan politik terhadap warga negara asing di seluruh dunia.

BACA JUGA: AS Kembali Jatuhi Sanksi Berat Militer Myanmar Terkait Kudeta

Pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump, pada hari terakhir masa jabatannya, menerangkan China telah melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap orang Uighur di Xinjiang.

Bulan lalu, Inggris juga menuduh China melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang disebut "barbarisme mengerikan" terhadap orang Uighur.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co