Sangarnya Rudal Kiamat Korut, AS-Korsel Melongo, Dunia Gemetaran

24 Maret 2021 11:11

GenPI.co - Korea Utara telah menembakkan setidaknya satu rudal di lepas pantai baratnya selama akhir pekan dalam uji senjata pertama yang diketahui publik sejak Joe Biden menjabat sebagai presiden pada Januari lalu.

Para pejabat di Amerika Serikat mengatakan, pemerintah saat ini  masih tetap terbuka untuk melakukan pembicaraan dengan Pyongyang.

BACA JUGA: Kejahatan Terhadap Orang Asia Merebak di Amerika, Ternyata..

Sementara, dua pejabat senior pemerintahan Biden menerangkan bahwa aktivitas Korea Utara melibatkan sistem senjata yang tidak tercakup dalam larangan pengujian Dewan Keamanan PBB.

Dua pejabat AS lainnya, yang juga berbicara tanpa menyebut nama, menyatakan bahwa Korea Utara telah menembakkan dua rudal jarak pendek tetapi menolak untuk menjelaskan lebih lanjut.

Sedangkan, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan menambahkan Korea Utara telah menembakkan dua rudal jelajah di lepas pantai baratnya pada hari Minggu (20/3/2021) lalu.

"Yang mereka tembak adalah rudal jelajah, bukan rudal balistik, dan mereka terdeteksi oleh aset kami," demikian pernyataan sumber di kementerian pertahanan seperti dikutip oleh kantor berita Yonhap, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (24/3/2021).

Diketahui, tes tersebut adalah yang pertama sejak Juli tahun lalu ketika Pyongyang menembakkan apa yang juga dianggap sebagai rudal jelajah, dan dilakukan ketika Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengakhiri kunjungan ke timur laut Asia yang meminta China untuk menggunakan pengaruhnya untuk meyakinkan Pyongyang.

Seorang rekan senior di Carnegie Endowment for International Peace, Ankit Panda, menilai jika tes tersebut melibatkan rudal jelajah, kemungkinan itu adalah KN-19 (juga dikenal sebagai Kumsong-3).

“Uji coba rudal jelajah Korea Utara bukanlah pelanggaran terhadap UNSCR 1718, tetapi kita mungkin harus lebih peduli daripada yang kita lakukan tentang kemajuan stabil mereka di bidang ini - terutama dengan pembicaraan Kongres Partai ke-8 Kim Jong Un tentang rudal jelajah jarak menengah baru," kata Panda.

Selain itu, bulan lalu, sebuah laporan dari pemantau independen PBB mengatakan Korea Utara mempertahankan dan mengembangkan program rudal nuklir dan balistiknya sepanjang tahun 2020 yang melanggar sanksi internasional.

BACA JUGA: PBB Turun Tangan, Gertakan Mautnya Bisa Bikin Sri Lanka Mati Kutu

Negara ini menampilkan sistem rudal balistik jarak pendek, jarak menengah, kapal selam, dan antarbenua baru pada serangkaian parade militer sepanjang tahun.

Bulan lalu, mereka juga mengungkapkan apa yang dikatakan sebagai 'senjata paling kuat di dunia' pada parade militer di Pyongyang untuk menandai kongres partai yang berkuasa ke-8.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co