GenPI.co - Stres dapat memberikan dampak buruk pada tubuh penderita diabetes. Padahal, penderita diabetes diimbau untuk selalu bisa mengontrol kadar gula darah.
Kemampuan mengontrol tersebut akan berkurang jika penderita diabetes mengalami stres.
Stres yang terjadi ketika seseorang menghadapi tantangan atau ancaman, membuat tubuhnya memproduksi lebih banyak hormon seperti kortisol, epinefrin, dan norepinefrin.
Ketiga hormon tersebut dipercaya dapat memicu reaksi fisik seperti peningkatan tekanan darah, kewaspadaan, keringat berlebih hingga detak jantung yang meningkat.
Dokter Dyah Purnamasari Sp.PD, KEMD mengungkapkan saat hormon stres katekolamin meningkat, maka kadar gula juga akan ikut meningkat.
"Kalau ringan biasanya kenaikan hormon stres itu tidak terlalu memengaruhi gula darah. Masih bisa dikompensasi dengan kemampuan pankreas meningkatkan hormon insulin untuk membalas dari si hormon stres tadi," jelasnya di Jakarta, dikutip ayobandung, Jumat (10/6/2022).
Pada penderita diabetes yang sudah parah dan mendapatkan terapi insulin, stres ringan yang disebabkan oleh kurang tidur selama beberapa hari juga bisa memengaruhi tren kenaikan kadar gula darah dari biasanya.
Bisa dibayangkan dampak stres berat bagi penderita diabetes, baik stres fisik maupun psikis yang dirasakan.
Oleh Karena itu, Dokter Dyah menyarankan agar penderita diabetes dapat mengelola stres, misalnya dengan cukup istirahat atau berolahraga.
"Stres itu bisa juga berupa penyakit, sepetrti demam, flu dan lainnya, itu namanya stres fisik. Jadi sebisa mungkin dihindari," tuturnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News