Jangan Konsumsi Kalsium Berlebihan Jika Tak Mau Hal Ini Terjadi

24 Oktober 2022 09:30

GenPI.co - Jangan konsumsi kalsium dan omega 3 berlebihan jika tak mau hal ini terjadi.

Dokter spesialis gizi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) dr. Putri Sakti mengatakan kalsium dan omega 3 memang bermanfaat bagi kesehatan.

Namun, konsumsi kalsium dan omega 3 yang berlebihan justru dapat berbahaya bagi tubuh.

BACA JUGA:  Bunda, Ini 5 Sumber Gizi Untuk Tingkatkan Kualitas ASI

"Semua nutrisi dan gizi, termasuk kalsium dan omega 3 ini, walaupun sehat, tetapi kalau berlebihan pasti tidak baik, ada efek sampingnya," katanya, dilansir dari Antara, Senin (25/10).

Putri menjelaskan omega 3 sangat diperlukan oleh tubuh sebagai anti inflamasi atau anti radang, mengurangi risiko sumbatan pembuluh darah, serta dapat membantu menjaga kesehatan tulang.

BACA JUGA:  Ancaman Gizi Buruk Bagi Generasi Muda Nyata di Depan Mata

Bahan makanan yang mengandung omega 3 tinggi di antaranya ialah ikan salmon, ikan kembung, ikan tuna, dan ikan sarden, kacang kenari, dan kacang kedelai.

Adapun kebutuhan omega 3 yang dianjurkan Kementerian Kesehatan berbeda tergantung usia dan jenis kelamin.

BACA JUGA:  3 Cara Memasak dan Pengaruhnya pada Gizi Makanan yang Harus Kamu Tahu

Umumnya, pria dewasa membutuhkan 1.600 mg per hari, wanita dewasa 1.100 mg per hari, sedangkan anak-anak 500-900 mg per hari.

Jika omega 3 dikonsumsi berlebihan terutama dalam jangka panjang, Putri mengatakan hal tersebut akan meningkatkan risiko pendarahan.

"Jadi misalnya dia dapat suplementasi dosis tinggi dan dia juga ternyata mendapatkan terapi untuk pengencer darah, ini perlu ada evaluasi lebih lanjut," katanya.

Sementara itu, kalsium yang dikonsumsi berlebihan dapat memicu risiko penumpukan plak di pembuluh darah sehingga pembuluh darah menjadi lebih kaku.

Kementerian Kesehatan telah menganjurkan bahwa kebutuhan kalsium adalah 1.000 mg untuk orang dewasa usia 19-49 tahun dan 1.200 mg untuk yang berusia di atas 50 tahun.

Sementara itu, untuk bayi, anak, dan remaja, adalah 200-1.200 mg.

“Jadi disesuaikan saja konsumsinya agar tubuh kita bisa mengolahnya dengan baik,” paparnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Pulina Nityakanti Pramesi

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co