GenPI.co - Penyakit degeneratif, seperti diabetes, jantung, dan hipertensi bisa dihindari. Salah satu caranya ialah dengan membatasi asupan gula, garam, dan lemak (GGL).
Product and Nutrition Manager PR Department PT Ajinomoto Indonesia Katarina Larasati mengatakan masyarakat perlu memperhatikan anjuran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) soal batas konsumsi GGL.
Kemenkes menganjurkan setiap hari per orang mengonsumsi 50 gram (4 sendok makan) gula, 2.000 miligram natrium/sodium atau 5 gram garam (1 sendok teh), dan lemak hanya 67 gram (5 sendok makan minyak).
"Saat ini Ajinomoto sedang menggiatkan kampanye Bijak Garam yang sejalan dengan anjuran Kemenkes terkait pengurangan asupan GGL dalam konsumsi sehari-hari," ujarnya di Bandung, Jumat (26/5/2023).
Melalui kampanye Bijak Garam, lanjutnya, Ajinomoto ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam dan mengajak keluarga Indonesia untuk hidup lebih sehat.
Meski harus mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam mengolah makanan, namun tetap bisa memperoleh cita rasa yang tinggi dengan menggunakan bumbu umami, seperti Monosodium glutamat (MSG).
Katrina menyebut beberapa penelitian seperti yang dilakukan oleh Jeremia Halim et al (2020) menunjukkan penggunaan MSG bisa menjadi strategi diet rendah garam.
"Kandungan natrium dalam MSG hanya sepertiga (1/3) dari kandungan natrium pada garam dapur biasa," ucapnya.
Selain itu, Ajinomoto Indonesia juga mengajak para calon chef dari Poltekpar NHI Bandung untuk bisa menerapkan bijak garam ke dalam menu yang dimasaknya.
"Sebagai penentu tren kuliner di masa depan, calon chef sebaiknya sudah mulai mempertimbangkan penerapan pembatasan GGL dengan tetap mempertahankan unsur kelezatan dalam kreasi menu makanan," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News