GenPI.co - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) Rudi S Kamri menyoroti bursa pencalonan Panglima TNI yang dimanfaatkan para politisi.
Menurut dia, keadaan itu makin panas usai politisi PDIP Effendi Simbolon yang terang-terangan mendukung Jenderal Andika sebagai Panglima TNI.
"Politisi ini (Effendi Simbolon, red) memanfaatkan 'bola liar' pergantian Panglima TNI karena mengalami penundaan," ucap Rudi kepada GenPI.co, Rabu (8/9).
Rudi menjelaskan Presiden Jokowi terlalu lama dalam menentukan nama calon Panglima selanjutnya.
Oleh karena itu, dia mengatakan bahwa sangat mungkin untuk menjadi permainan bagi politisi mencari panggung.
"Ada anggapan tentang mengapa begitu alot Presiden Jokowi menentukan calon Panglima TNI. Jadi, itu dimanfaatkan untuk ilmu dugaan," jelasnya.
Meski keterpilihan Panglima TNI merupakan hak prerogatif presiden, kata Rudi, pembahasannya sudah terjadi sejak lama.
Oleh karena itu, Rudi menilai akan lebih banyak analisis tentang tiga calon kuat dari Kepala Staf Angkatan TNI.
"Presiden Jokowi sebenarnya sudah memberi sinyal akan segera mengganti Panglima di Istana. Namun, tidak ada gerakan apa pun," imbuhnya.
Seperti diketahui, masa aktif Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan berakhir pada November 2021. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News