GenPI.co - Ada peringatan menohok dari peneliti BRIN. Peringatan ini sangat mungkin bisa bikin Kapolri Jenderal Listyo Sigit jadi pening.
Peneliti BRIN Sarah Nuraini Siregar membuka semuanya. Dia menilai bahwa kultur militeristik dan kekerasan masih ada di kepolisian.
Hal tersebut terbantu terungkap ke publik lewat bantuan media sosial.
Menurut Sarah, reformasi kultural itu sebenarnya sudah ingin diubah sejak Reformasi 1998.
“Kultur itu masih tersisa di kepolisian dan terungkap oleh media sosial,” ujarnya dalam diskusi daring “Ada Apa dengan Tagar #PercumaLaporPolisi?”, Jumat (29/10).
Hal tersebut membuat data terkait kekerasan di kepolisian tercatat meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
“Terungkapnya masalah kekerasan di kepolisian justru membuat kultur kekerasan itu terlihat makin parah, terutama sejak 2019,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Sarah mengatakan bahwa kepolisian harus secepatnya mengambil langkah dalam merawat kembali kepercayaan masyarakat.
“Kepolisian sebenarnya punya Grand Strategy sejak 2005 yang sudah merinci secara baik bagaimana membangun kepercayaan publik,” katanya.
Menurut Sarah, implementasi Grand Strategy itu salah satunya adalah Reformasi Birokrasi Polri.
Program tersebut sebenarnya dapat dinilai sebagai salah satu capaian Polri yang cukup baik, bahkan mendapat apresiasi dari masyarakat.
“Semua urusan administratif sangat optimal, dari pembuatan SIM atau SKCK. Namun, hal itu tak diakselerasi dengan penuntasan kasus-kasus yang kepentingan politiknya rendah,” tuturnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News