Istana Terjerat Drama Demokrat, Jokowi 3 Periode di Depan Mata

12 Maret 2021 15:10

GenPI.co - Akademisi politik Rochendi menilai bahwa Presiden Joko Widodo seakan mendukung Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dalam langkahnya mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat (PD) lewat kongres luar biasa (KLB) Deli Serdang.

Pasalnya, hingga saat ini Presiden Jokowi belum menunjukkan sikapnya terkait masalah tersebut.

BACA JUGAMendadak Eks Kader Demokrat Buka-bukaan Soal Karier Politik AHY

“Apa yang dilakukan Moeldoko seakan didukung oleh presiden ketika presiden tak menunjukkan keberpihakannya,” ujarnya kepada GenPI.co, Kamis (11/3/2021).

Rochendi menyebutkan, konflik tersebut ada kaitannya dengan wacana jabatan presiden yang ingin diperpanjang menjadi 3 periode.

“Rencana itu, kan, memang ingin digolkan dan Moeldoko berambisi untuk menjadi wakil presiden,” katanya.

Selain itu, Rochendi mempertanyakan beberapa pihak yang beranggapan bahwa pengambilalihan kekuasaan PD yang dilakukan Moeldoko didasari oleh rasa sakit hati kepada Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Kalau itu karena sakit hati Moeldoko kepada SBY, kenapa baru sekarang diungkap?” tuturnya.

Pengajar di Universitas Nasional itu juga mengatakan bahwa jika memang ingin melakukan agenda tersebut, seharusnya Moeldoko bisa masuk ke dalam partai.

BACA JUGAMendadak Iwan Fals Prediksi Polemik Partai Demokrat, Mengagetkan!

“Harusnya dia mainnya dari dalam agar lebih elegan, bukan dari luar. Ini, kan, orang melihatnya sangat kasar. Kalau dia bongkar di dalam, jadinya, kan, dinamika internal,” ungkapnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co