GenPI.co - Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan Indonesia Salim Said angkat bicara terkait kongres luar biasa (KLB) Demokrat yang mengangkat Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai Ketua Umum.
Salim mengaku sudah menghubungi berbagai pihak untuk mencari informasi terkait upaya pengambilalihan kepemimpinan di Partai Demokrat tersebut.
BACA JUGA: Jika Kemenkumham Terima Demokrat Kubu Moeldoko, Ini yang Terjadi
Berdasarkan informasi yang dia dapat, Salim mengatakan bahwa Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang pertama kali melakukan kudeta di Partai Demokrat.
"Saya selidiki, saya hubungi orang-orang, jawaban mereka yang melakukan kudeta pertama SBY terhadap orang demokrat dan menjadikan anaknya (AHY) ketua partai," ujar Salim seperti dikutip dari channel YouTube Karni Ilyas Club, Jumat (12/3).
BACA JUGA: Nasib Partai Demokrat di Pemilu 2024 Sudah Diprediksi, Hasilnya..
Salim menjelaskan, terpilihnya AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat secara aklamasi tak bisa diterima sejumlah kader.
"Caranya ialah, dibuat satu cara, sehingga tidak terjadi kontroversi, kemudian anak SBY jadi ketua partai," jelasnya.
Bahkan, menurut pihak yang menyelenggarakan KLB, SBY selalu menyerang kader yang mengkritik pengangkatan AHY jadi Ketua Umum Partai Demokrat.
Oleh karena itu, sejumlah mantan kader Partai Demokrat beramai-ramai ingin menggulingkan AHY.
"Jadi, mereka nggak pernah menduga SBY mendorong anaknya yang masih muda, tentara pangkatnya mayor. Mereka kesal, kok, dipaksakan AHY menjadi ketua," jelasnya.
Diketahui sebelumnya, KLB Demokrat yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3) memutuskan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) demisioner.
Sebagai penggantinya, pihak yang menyelenggarakan KLB menunjuk Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2026. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News