Luar Biasa! Budi Produksi Siomai Cs, Omzetnya Rp 3 Juta/Hari

17 Mei 2021 09:50

GenPI.co - Budi yang berusia 49 tahun merupakan mantan nahkhoda.

Warga Kelurahan Tegalsari, Kota Tegal, kini berbisnis kuliner.

BACA JUGACecep Ruhimat Juragan Toilet Umum, Raih Cuan Belasan Juta/Bulan 

Luar biasanya, pria yang tekun dalam menjalankan usahanya ini mampu meraih omzet jutaan rupiah per hari.

Dilansir dari laman ayobandung, Budi mulai menjalankan bisnis kuliner sejak tahun 2006. Tepatnya, setelah pensiun melaut yang sudah 12 tahun dilakoninya.

Karena tidak tahan menganggur, dia memilih membuka usaha olahan ikan.

"Sebenarnya ini meneruskan usaha istri dari tahun 1996 jualan empek-empek, tapi kecil-kecilan. Sehari paling bikin 3 sampai 4 kilogram. Berhubung saya nganggur, saya kembangkan," kata Budi.

BACA JUGABerawal Modal Rp 200 Ribu, Tamara Dapat Penghasilan Tambahan

Untuk mendapatkan ilmu, Budi bekerja terlebih dahulu di satu rumah produksi olahan ikan di Sukabumi, Jawa Barat, untuk mengetahui seluk-beluk produk olahan ikan.

"Setelah dua tahun nganggur, saya berpikir bagaimana caranya bisa usaha. Akhirnya saya kerja selama dua bulan di rumah produksi olahan ikan di Sukabumi tanpa minta digaji. Saya pulang dan terapkan ilmu yang saya dapat," kenangnya.

Rumah produksi olahan ikannya terus berkembang hingga saat ini. 

Jika sebelumnya hanya memproduksi pempek, kini sudah ada 10 jenis olahan ikan yang dihasilkan. Lainnya, antara lain otak-otak, bakso ikan, siomai, ekado, nuget, lumpia.

"Harga per bungkusnya Rp 12 ribu," katanya.

Omzet per hari produksi olahan ikannya, bahkan sudah mencapai Rp 3 juta-Rp 4 juta.

"Alhamdulillah setelah merintis dari tahun 2006, usaha jalan terus. Usaha juga semakin berkembang setelah dapat bantuan mesin, truk boks dan freezer dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tegal pada tahun 2009," ungkapnya.

Untuk menjalankan usahanya, Budi dibantu 9 karyawan. Mereka memproduksi makanan olahan dengan bahan baku antara lain 1,5 kuintal ikan.

Budi mengatakan, olahan ikannya itu berbeda dari yang lainnya. Bukan hanya soal rasa tetapi juga kualitas ikan yang dipakai.

"Kami pakai neriplus buat pengaganti micin. Ikan juga kami pilih ikan yang masih segar, karena kami sangat memperhatikan mutu," ungkapnya.

Selain Kota Tegal, produk olahan ikannya juga dikirim ke sejumlah wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Barat, seperti Brebes, Pemalang, Pekalongan, Purwokerto, Batang, Boyolali dan Bandung. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co