GenPI.co - Dwi Ningsih sukses membangun bisnis macrame alias kerajinan tangan dengan mengandalkan keberanian.
Macrame sendiri adalah kerajinan dari anyaman simpul dari kain maupun tali.
Dwi memproduksi berbagai aksesoris dan home décor untuk memperindah ruangan.
Wanita 40 tahun itu memberi nama bisnisnya dengan merek Sekey. Dia memulai usahanya pada 2018.
Seiring waktu berjalan, Dwi berhasil membuat berbagai produk, seperti tirai, wall hanging, tas wanita, dan tempat tisu.
Dia mengaku menggunakan benang katun untuk pembuatan macrame. Selain itu, Dwi juga memanfaatkan benang nilon dan rotan.
“Untuk pengerjaannya memiliki proses dengan teknik sendiri dari pola dan motif yang akan dibuat," kata Dwi sebagaimana dilansir laman Pemkab Tangerang, Jumat (2/12).
Bisnisnya makin berkembang setelah mendapatkan pembinaan dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskum) Kabupaten Tangerang sejak pertengahan 2018.
Dwi menggunakan dua metode untuk menjual berbagai produk yang dibuatnya, yakni offline dan online.
Penjualan via offline lebih dominan. Sebab, pembeli ingin melihat terlebih dahulu produk yang akan dibelinya.
“Customer kami sendiri ada anak muda dan ibu-ibu," ucap Dwi.
Seperti pengusaha sukses pada umumnya, Dwi juga memberdayakan masyarakat sekitar.
Sebab, dia sering kekurangan tenaga kerja ketika mendapatkan pesanan dalam jumlah banyak.
Dia mematok produk kerajinannya dengan harga bervariasi, yakni mulai Rp 10 ribu hingga Rp 750 ribu.
“Pembelian juga bisa dilakukan dengan sistem preorder," ucap Dwi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News