Habis Menikah, Bisnisnya Diterjang Corona, Fahd Besari Bangkit

13 April 2021 09:50

GenPI.co - Matahari masih bersinar dari Timur, tetapi pendarnya tak menyentuh dunia bisnis. Pandemi virus corona telah mengajarkan bahwa dunia tidak selalu berwarna.

Kepada GenPI.co Fahd Ramadhan Besari menceritakan bagaimana virus yang berukuran sangat kecil itu, hampir meleburkan bisnis kedai kopinya bernama Corner Coffee.

BACA JUGAAwalnya Bikin Buat Anak, Kini Sukses Raih Omzet Rp 22 Juta/Bulan

Fahd baru saja melangsungkan pernikahannya dan tak lama kemudian pandemi itu datang. Bisnisnya terpukul dihajar corona.

“Sempat juga merumahkan anak-anak (staf) karena hampir kehabisan modal,” kata Fahd Besari, Minggu (11/4/).

Sudah bukan kali pertama Fahd berada di titik terendah. Naik turunnya bisnis sudah dia hadapi sejak lima tahun terakhir ini.

Fahd merasa dia sudah telanjur basah kuyup dengan dunia kopi. Oleh karena itu, mau tidak mau bisnisnya harus mampu bertahan.

Menjual kopi literan menjadi solusinya saat itu. Satu botol, dua botol, tiga botol, empat botol, dan botol-botol lainnya terkirim ke pelanggan-pelanggannya.

Kebiasaan ngopi orang Indonesia memang sulit dihilangkan meski keadaan serba sulit. Konsep tersebut makin hari menuai buahnya.

BACA JUGAWow! Modal Rp 45 Ribu, Kini Friska Raup Keuntungan Jutaan Rupiah

Bisnisnya pelan-pelan bangkit kembali, bahkan Fahd bisa membuat outlet baru di Jatayu, Bandung. 

Kini, di bio Instagram Corner Coffee tertulis “move to new place soon”. Ya, Fahd sedang mempersiapkan outlet barunya lagi.

Fahd tak menyangka, sekitar lima tahun lalu, bisnis yang dibangunnya dengan keringat dan cinta itu bisa berkembang hingga sekarang.

Idenya muncul saat dirinya sedang berkeliling Jawa. Kesukaannya dengan kopi makin membuatnya tertarik membuat bisnis di seputar minuman dengan cita rasa khas pahit tersebut.

“Apalagi almarhum bapak juga senang dengan kopi,” katanya.

Suatu ketika perjalanannya itu sampai di kota Purwokerto. Fahd mengaku kagum dengan kota kecil di Jawa Tengah itu.

Di titik ini pula, Corner Coffee tercetus dan berdiri kali pertama. Bertahan satu tahun dan tak menemukan ritme yang pas, Fahd memindahkan Corner Coffe ke tanah kelahirannya, Bandung.

Fahd merintisnya lagi dari bawah. Mulai berjualan di car free day, menjadi kopi gerobak, sempat pula membuka beberapa outlet, tetapi saat akan diperpanjang mendadak harga sewa naik dua kali lipat.

Perjalanannya bangkit dari keterpurukan bisnis mengingatkannya sekali lagi pada satu kejadian. Pada satu masa di mana hidup begitu gelap, tetapi segelas kopi mampu menjadi detoks.

Baginya, kopi adalah penawar sedih. Dari kopi ini pula relasinya berkembang.

“Saya terus mendalami dunia kopi dan akhirnya tahu, aku jatuh cinta dengan bisnis ini,” katanya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co