Muncul Varian Delta Plus di Indonesia, Ini Gejalanya

Muncul Varian Delta Plus di Indonesia, Ini Gejalanya - GenPI.co
Ilustrasi - Siswa SMP mengikuti vaksinasi COVID-19 di halaman parkir Gembira Loka Zoo, Umbulharjo, Yogyakarta, Selasa (13/7/2021). (FOTO: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah/wsj)

Selain itu, dikutip dari India juga telah melabeli varian Delta ini sebagai varian perhatian.

Konsorsium SARS-CoV-2 pada Genomics (INSACOG) negara itu, yang terdiri dari 28 laboratorium untuk pengurutan seluruh genom virus SARS-CoV-2 dan varian yang berkembang, terus mengikuti evolusi varian Delta Plus.

INSACOG pun menjabarkan kekhawatirannya mengenai varian Delta Plus sebagai berikut:

BACA JUGA:  Pandemi Covid-19 Bikin Penjualan PlayStation 5 Capai 10 Juta Unit

-Peningkatan transmibilitas
-Ikatan yang lebih kuat dengan reseptor sel paru-paru
-Potensi pengurangan respons antibodi monoklonal
-Protein lonjakan yang bertanggung jawab untuk mengikat reseptor permukaan sel memungkinan virus untuk masuk ke dalam tubuh. Mutasi pada protein ini bisa memperkuat interaksi ini dan meningkatkan transmibilitas.

Selain itu, ahli virologi Dr. Jeremy Kamil, dari Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Negeri Louisiana, mengatakan varian Delta Plus ini mungkin memiliki sedikit kelebihan dalam menginfeksi dan menyebar dari orang ke orang yang belum pernah terinfeksi.

BACA JUGA:  Covid-19 DKI, Anak Buah Anies Beri Kabar Bahagia, Alhamdulillah

Ia juga mencatat bahwa varian Delta Plus ini tak jauh berbeda dengan varian Delta. Bahkan, pakar kesehatan lainnya mengungkit tentang potensi varian Delta Plus mengurangi efektivitas perawatan antibodi monoklonal.

Perawatan antibodi monoklonal ini termasuk terapi kombinasi bamlanivimab dan etesevimab dan REGN-COV2.

BACA JUGA:  Gubernur Kepri Minta Kemenkes Lunasi Biaya Pasien Covid-19

Menurut para peneliti, terapi itu bermanfaat dalam mengobati infeksi virus corona Covid-19 ringan hingga sedang. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya