GenPI.co 
GenPI.co - Wakil Presiden Eksekutif Hubungan Internasional Institut China, Ruan Zongze mengatakan jika Indonesia bisa saja jadi korban perang dagang antara negaranya dengan Amerika Serikat (AS). Hal tersebut bisa dilihat dari terganggunya rantai suplai global dimana China dan AS sama-sama memegang peranan vital. Dalam rantai normal, Indonesia dan negara-negara ASEAN ekspor ke China, sementara China bakal ekspor lagi ke AS. "Indonesia berpotensi menderita karena gangguan ini. Kemungkinan pangsa pasar jadi lebih sempit," ujar Ruan seperti dikutip dari Antara, Senin (24/6).
Baca juga :
Pertemuan Delegasi KRN China dan MPR, ini yang Dibahas
'Perang' China-AS, Server Google Pindah, Bikin Susah Diakses?
Ronggeng Dukuh Paruk Unjuk Diri di Guilin China
Menurut Ruan, pendapat yang menyebutkan Indonesia dan ASEAN dapat keuntungan dari perselisihan tersebut merupakan observasi jangka pendek. "Saya tidak begitu setuju dengan observasi ini. Faktanya Indonesia akan ada kerusakan," kata Ruan lagi.
Bahkan, bukan tak mungkin Indonesia jadi target perang dagang AS. Ini lantaran hubungan internasional AS memakai pola unilateral (tindakan sepihak) dan proteksionisme sehingga besar peluang AS mencari target negara lain, bukan hanya China. Ruan mengatakan perselisihan dagang menjadi hal global. China dan ASEAN berada di perahu yang sama sehingga 'tak ada yang selamat dari cuaca buruk ini'. Kecuali semakin eratnya kerjasama ASEAN. Dan nomor satu yakni multilateralisme atau tindakan yang toleran dengan berbagai pihak.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
