Penyumbang Polusi Terbesar, 5 Fakta Limbah Fashion yang Berbahaya

Penyumbang Polusi Terbesar, 5 Fakta Limbah Fashion yang Berbahaya - GenPI.co
Limbah fashion. Foto: ANTARA

3. Fast fashion punya andil besar

Dari tahun ke tahun konsumsi produk pakaian terus meningkat. Salah satu penyebabnya adalah budaya fast fashion yang memproduksi berbagai model dalam waktu sangat singkat, serta menggunakan bahan baku yang buruk dan murah. 

“Karena harganya yang murah dan modelnya sedang tren, banyak anak muda yang tertarik untuk membeli pakaian dari merek-merek fast fashion tersebut,” kata Dewi.

Dahulu rata-rata brand merilis dua koleksi, yaitu koleksi musim panas dan musim dingin.

BACA JUGA:  Soal Limbah Batu Bara di Marunda, Pemerintah Diminta Audit PT KCN

Namun, sekarang frekuensinya bisa jauh lebih tinggi. Ada brand global yang merilis hingga belasan koleksi per tahun. Bahkan, ada yang mengeluarkan hingga lebih dari 40 koleksi. 

Karena memahami ancaman di balik fast fashion, Dinda selalu memilih model dan warna pakaian yang everlasting, tak pernah ketinggalan zaman. Misalnya, blazer warna hitam yang bisa dipadankan dengan dalaman dan aksesori warna apa pun. 

4. Perilaku konsumen ikut berperan

BACA JUGA:  Cegah Limbah Kecantikan, Sociolla Terapkan Kotak Ramah Lingkungan

Dinda mengakui, dulu dia bisa belanja baju baru setiap hari. Meskipun, pada akhirnya baju itu hanya terpakai satu-dua kali saja, lalu tersimpan rapi di lemari tanpa pernah tersentuh lagi.

Hingga suatu ketika, ia merasa kamarnya terasa begitu sesak oleh dua lemari besar yang penuh sekali berisi baju, dan baju barunya tidak cukup lagi disimpan dalam lemari tersebut. 

BACA JUGA:  Proklim Bisa Jadi Langkah Kolaborasi Mitigasi Perubahan Iklim

“Ketika itu saya mulai berpikir ulang tentang kebiasaan membeli baju. Sudah saatnya saya berubah total. Sekarang saya jarang sekali beli baju. Belum tentu setiap satu-dua bulan saya beli baju,” kata Dinda, yang mengajukan diri untuk jadi duta kampanye #GenerasiNolEmisi di media sosial. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya