Catatan Hasan Aspahani: Jangan Mengadu Domba, Siapa Membunuh Putri (20)

Catatan Hasan Aspahani: Jangan Mengadu Domba, Siapa Membunuh Putri (20) - GenPI.co
Hasan Aspahani. Foto: Twitter/@jurubaca

Saya menelepon Bang Eel. Juga Bang Jon. Ferdy menelepon saya juga menanyakan soal itu. Dia juga serta-merta datang ke Polrestabes. Di ruang tamu Kasatnarkoba saya menemani Edo.

Dia tak ditahan. Cek urine-nya bersih. Tadi juga dijelaskan tak ada sidik Edo jari di bungkusan plastik ganja yang disita polisi.

Sepertinya yang diincar malam itu saya, bukan Edo. Kata Edo, yang distop hanya mobil Dinamika Kota. Untung saja tadi malam Inayah mengajak saya ke pesantren.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan-Hasan Aspahani: Judi dan Jatah, Siapa Membunuh Putri (19)

”Saya sudah tahu trik polisi. Mereka kalau mau jebak kita pas razia, mereka suruh kita pegang barang yang katanya ditemukan di mobil kita, pura-pura tanya, ’ini apa?’ Ah, saya sudah hafal itu. Di mana-mana sama saja. Kalau kita pegang nah, kena kita, habis kita, ada sidik jari kita di situ,” kata Edo bicara setengah berbisik padaku.

Saya dipanggil ke masuk ke ruangan khusus menemui Kasatnarkoba Polres Bogram AKP Heru Rusdiyanto. Dia termasuk polisi senior.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Teror di Radio, Siapa Membunuh Putri (16)

Karirnya berjalan normal, tak pernah melejit. Orangnya bersih. Ferdy datang, dia temani Edo di ruang tunggu.

Bang Eel, Bang Jon sudah ada di situ. AKP Heru menjelaskan razia malam itu bukan atas perintahnya. Itu razia liar atas suruhan eorang perwira terkait AKBP Pintor.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan-Hasan Aspahani: Dipanggil, Siapa Membunuh Putri (16)

Menurutnya, sudah lama ada kubu-kubuan di tubuh Polresta Borgam. Yang sekarang di atas angin adalah kubu yang dikepalai oleh AKPB Pintor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya