Catatan Dahlan Iskan soal Peneliti Nabi: Musailamah Al-Makin

Catatan Dahlan Iskan soal Peneliti Nabi: Musailamah Al-Makin - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

"Saya tidak berani menerbitkan disertasi saya dalam bahasa Indonesia. Sensitif sekali," katanya.

Al Makin tertarik pada nama Musailamah ketika membaca sejarah Nabi Muhammad. Nama Musailamah disebut. Yakni pada bab ''utusan''.

Terutama ketika Nabi Muhammad bertemu dengan para kepala suku yang belum Islam. Pertemuan itu dilakukan di masjid Madinah.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal PPATK: Kebijakan Surat

Pada saat itu Musailamah sebenarnya juga datang. Ia bukan hanya nabi. Ia juga kepala suku Hanifah di timur. Muhammad sendiri ia kenal sebagai kepala suku Bani Hasyim di Makkah.

Dalam sejarah itu Muhammad tidak mengizinkan Musailamah masuk ke arena pertemuan. Musailamah mengirim surat ke Muhammad.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal TikTok di Amerika: Benda Mati

Yang dikirimi surat juga membalas. Saat mengirim surat itu Musailamah berada di atas onta, tidak jauh dari masjid, sambil menunggu balasan dari Muhammad.

Setelah tidak ada kesepakatan, Musailamah lantas kirim surat penawaran: bagaimana kalau dunia ini dibagi dua wilayah kekuasaan. Muhammad berkuasa di Makkah-Madinah dan sekitarnya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Transaksi Mencurigakan: Mahfud Ilahi

Musailamah di Riyadh dan wilayah timur. Muhammad membalas surat tawaran itu: menolak. Bumi ini tidak bisa dibagi. Bumi ini untuk orang beriman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya