Catatan Dahlan Iskan soal Peneliti Nabi: Musailamah Al-Makin

Catatan Dahlan Iskan soal Peneliti Nabi: Musailamah Al-Makin - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Itulah yang membuat Al Makin tertarik meneliti Musailamah. Dari penelitiannya itu Al Makin berkesimpulan bahwa pengikut Musailamah sangat besar.

Ia juga seperti Muhammad. Tidak hanya pemimpin agama tapi juga kepala suku. Bahkan juga pimpinan wilayah pemerintahan.

Ketika Muhammad meninggal, nabi Musailamah masih hidup. Di zaman pemerintahan Abubakar Siddiq Musailamah diperangi. Terjadilah perang Yamama. Musailamah tewas di tangan pasukan Khalid bin Walid. Tapi agama yang dibawakannya masih hidup: agama Hanif.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal PPATK: Kebijakan Surat

Kelak, di zaman dinasti Muawiyah pengikut Musailamah tidak mendapat tempat di sistem sosial. Mereka jadi kelas buruh dan budak. Di 100 tahun setelah meninggalnya Muhammad inilah praktis ajaran Hanif nabi Musailamah hilang dari jazirah Arab.

Selesai mendapat gelar doktor Al Makin tidak pulang. Istrinya masih kuliah di McGill. Dia mengambil doktor bidang kerja sosial.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal TikTok di Amerika: Benda Mati

Al Makin pilih menerima tawaran mengajar di Jerman. Yakni di Bochum University. Ia mengajar mata kuliah tentang nabi Ummaiyah bin Abi Salat yang di Taif itu.

"Kitab suci Ummaiyah sampai 1000 koplet," ujar Al Makin.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Transaksi Mencurigakan: Mahfud Ilahi

Baik yang Musailamah maupun yang Ummaiyah sama-sama punya semacam Al Fatihahnya. Beda dua nabi tersebut adalah orientasi ajarannya. Musailamah lebih berorientasi ke Zooroaster.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya