Catatan Dahlan Iskan: Powerful Kejagung

Catatan Dahlan Iskan: Powerful Kejagung - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Abraham Samad juga sempat disebut-sebut sebagai calon cawapres delapan tahun lalu. Modalnya: reputasi tinggi ketika menjabat ketua KPK. Hanya saja ia tidak sampai masuk putaran gelanggang.

Kini Abraham berkibar dengan podcast-nya: Speak Up. Beberapa kali saya diundang ke Speak Up tapi selalu belum cocok waktu.

Saya mengajukan pertanyaan yang sama kepada doktor Ilmu Hukum Universitas Hasanuddin Makassar itu. Jawabnya: baca sendiri berikut ini.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Kejagung Baru

"Masih terlalu prematur menyimpulkan, karena kasus yang ditangani tidak dituntaskan sampai selesai. Hanya memilih yang lemahnya dijadikan tersangka. Seperti kasus timah, yang dijadikan tersangka dan dibawa ke pengadilan hanya yang kelas bawahnya. Yang intellectual dader-nya tidak diseret ke pengadilan."

Yang menjawab agak panjang adalah Boyamin Saiman, ketua Masyarakat Anti Korupsi Indonesia, MAKI, yang kini memilih lebih senang menjadi detektif partikelir. Terakhir ia menjalankan peran detektifnya ke beberapa negara Eropa. Ia lagi menelusuri uang terkait perkara di Indonesia.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Bebas Bully

Boyamin mengaku mengamati secara khusus kejaksaan agung sejak kasus Djoko Tjandra.

"Di kasus Djoko Tjandra itu Kejagung malu. Pejabatnya semua merasa malu. Lalu berusaha memperbaiki diri. Sejak itu mereka bertekad berantas korupsi sebagai icon. Lalu Jampidsusnya bongkar soal korupsi di Jiwasraya, Asabri, impor tekstil di Batam," ujar Boyamin.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Manna Haikal

Anda masih ingat apa yang dikemukakan Boyamin: yang menyangkut jaksa Pinangki Sirna Malasari di kasus Djoko Tjandra dulu itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya