
Belajar dari Singapura
Saya sering mengatakan, cara paling mudah dan paling cepat untuk memenangkan persaingan adalah dengan melakukan benchmarking. Terkait tax refund, kita harus banyak belajar dari Singapura. Kita tahu Singapura adalah salah satu surga belanja di dunia dan menuai sukses salah satunya karena kebijakan tax refund yang efektif.
Singapura memberlakukan tax refund dengan menerapkan GST (Goods and Service Tax) sejak 1994 sebesar 3 persen sampai dengan 7 persen. Jadi setiap turis yang membeli barang di seluruh wilayah Singapura dan dikenakan GST dapat melakukan klaim untuk mengembalikan pajak tersebut pada saat turis akan keluar dari Singapura.
Ada dua operator pengembalian GST yaitu Global Refund dan Premier Tax Free. Toko-toko yang bekerja sama dengan kedua operator ini biasanya memasang tanda “Tax Refund” atau salah satu logo dari operator GST. Wisman berhak menukar hingga 3 faktur yang sama dari toko yang memiliki nomor registrasi GST yang sama untuk memenuhi pembelian minimum SGD100. Di Singapura, pengajuan pengembalian GST harus dilakukan dalam kurun waktu dua bulan setelah pembelian produk.
Toko atau outlet yang tidak tergabung dalam program GST refund bisa menjalankan program tax refund sendiri. Setiap toko tersebut bisa saja memiliki kebijakan berbeda satu sama lain Misalnya, tax refund bisa dalam bentuk uang kas, cek atau voucher menarik yang membuat wisman berkunjung kembali.
Untuk memudahkan wisman melakukan pengembalian pajaknya pemerintah Singapura memberlakukan eTRS (The Electronic Tourist Refund Scheme). eTRS ini membantu pelayanan tax refund bagi turis sehingga tidak perlu mengisi form pengembalian yang dikeluarkan oleh toko yang berbeda-beda, tak perlu antri, dan tidak banyak membuang waktu. Ditambah lagi eTRS ini user-friendly dengan penggunaan banyak bahasa yang berbeda.
HBDI Go Online
Di samping masalah regulasi terkait tax refund, saya juga mendorong agar HBDI bisa “go online”. Kemudahan berbelanja melalui teknologi digital menjadi hal penting untuk mendorong wisman berbelanja di Indonesia. Karena itu saya meminta HBDI online harus menjadi bagian dari perhelatan tahunan ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News