
Andi tertawa. Namun, Andi juga sangat setia kawan. Aku pernah sakit tifus sehingga harus bed rest di indekos.
Andi adalah orang yang selalu memperhatikanku. Dia selalu membawakanku sarapan.
Dia juga membelikanku obat di apotek. Aku sampai tidak enak hati melihat perlakuannya.
BACA JUGA: Aku dan Tante Masuk Kamar, Air Matanya Tumpah
Apakah dia jatuh cinta kepadaku? Tidak. Andi sudah menganggapku sebagai sahabat dekatnya.
Aku pun menganggap dia sebagai teman yang sangat baik. Hampir setiap hari kami makan bersama.
BACA JUGA: Selamat Jalan Ma, Sekarang Sudah Tak Sakit Lagi
Nyaris setiap akhir pekan kami kongko bareng. Bisa berdua. Bisa pula bersama teman lain.
“Betah, kan, di Jakarta?”
BACA JUGA: Kisah Cinta: Jodohku Datang dengan Cara Tidak Diduga
“Betah, sih. Kamu yang bikin nggak betah,” ujarku ketika kami nongkrong di coffee shop.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News