Kisah Mualaf: Sebelum Meninggal, Istri Memintaku Hijrah

Kisah Mualaf: Sebelum Meninggal, Istri Memintaku Hijrah - GenPI.co
Maksimus Nong menceritakan kisahnya menjadi mualaf. Foto: Dok Pri

Duka menghampiriku pada Juli 2020. Istriku meninggal dunia. Aku sangat sedih. Aku benar-benar kehilangan.

Keinginan untuk berubah tiba-tiba datang saat jenazah istriku dibawa ke masjid untuk disalati.

Aku berniat hijrah. Aku ingin menghabiskan hidupku untuk beribadah. Saat itu usiaku 64 tahun.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Aku Sempat Dimarahi, Bapak Akhirnya Ikhlas

Aku belajar bacaan dan gerakan salat melalui buku dan televisi. Aku juga memperhatikan imam di masjid.

Setelah itu, aku mulai belajar membaca dan menghafal surah-surah pendek serta amalan sunah lain.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Aku 7 Tahun Tidak Diakui Anak oleh Papa

Saat ini aku sudah bisa mengumandangkan azan. Aku merasa hidupku lebih tenang.

Keinginanku saat ini ialah fokus beribadah dan memperbaiki diri.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Melihat Ukhti Wudhu, Aku Tertarik Mendalami Islam

(Kisah mualaf seperti yang dituturkan Maksimus Nong kepada GenPI.co Sultra)


Artikel ini sudah tayang di Kisah Mualaf: Sebelum Pergi, Istriku Berpesan Agar Aku Hijrah

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya