#20 Momentum Besar Kunjungan Akbar Raja Salman

#20 Momentum Besar Kunjungan Akbar Raja Salman - GenPI.co
Raja Salman dan Presiden Joko Widodo.

Kunjungan Raja Salman dari Arab Saudi pada awal Maret 2017 ini adalah kabar baik bagi promosi pariwisata Indonesia. Perlu diingat, Raja Salman adalah tokoh akbar dan sangat ditokohkan di kalangan negara-negara Timur Tengah. Istilah Kunjungan Akbar tercetus oleh Pak Jokowi, saat kami berkumpul, menunggu kedatangan Raja Salman di Bandara Halim Perdanakusumah. Gema pemberitaan tentang liburan sang raja di Bali jelas akan mengerek pamor pariwisata Indonesia khususnya di negara-negara Timur Tengah. Karena itu saya berani mengatakan, Raja Salman adalah endorser terhebat bagi pariwisata kita tahun ini khususnya untuk pasar Timur Tengah. Dan yang menarik, itu kita dapatkan secara gratis.

Sedikit menengok data, Arab Saudi adalah negara yang menduduki ranking ke-13 pasar utama pariwisata Indonesia dan merupakan negara ranking ke-1 untuk kawasan Timur Tengah. Jumlah kunjungan turis asal Timur Tengah terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2015 saja, jumlahnya sudah mencapai 180 ribu. Tahun lalu jumlahnya meningkat 30% mencapai 240 ribu dan 80%-nya dari Arab Saudi. Nah, tahun 2017 ini dengan memanfaatkan momentum kedatangan sang raja, saya menargetkan kedatangan wisman Timur Tengah akan naik 50% menjadi 360 ribu. Untuk diketahui pengeluaran rata-rata wisman dari Timur Tengah sebesar US$ 2200 atau hampir 2x lipat dari rata-rata pengeluaran seluruh wisman.

Saya ingatkan lagi bahwa tujuan penulisan CEO Message ini adalah agar pengetahuan dan pengalaman terekam baik dan menjadi abadi, seperti yang dikatakan oleh pepatah latin yang bersumber dari Caius Titus, seorang pejabat senat kekaisaran Romawi. Bunyi pepatah latin “verba volant, scripta manent” atau "spoken words fly away, written words remain" yang artinya kurang lebih: “apa yang terucap akan berlalu, apa yang tertulis akan abadi”.

Momentum

Pada saat Indonesia mengalami Gerhana Matahari Total (GMT) pada 9 Maret 2016, saya habis-habisan memanfaatkan peristiwa langka 300 tahun sekali tersebut untuk menggenjot promosi pariwisata. 12 propinsi yang dilintasi GMT saya haruskan untuk menggelar berbagai event untuk menarik wisman special interest (kalangan astronom dan peneliti,  komunitas astronomi, fotografer) dari seluruh dunia untuk datang ke Indonesia. Kita mempersiapkannya praktis setahun penuh untuk sebuah peristiwa yang hanya berlangsung 2-3 menit. Jadi momen yang berlangsung 2-3 menit itu punya dampak luar biasa bagi pariwisata kita. Inilah yang saya sebut sebagai “destinasi waktu”.

Selanjutnya seperti diketahui Indonesia mendapatkan penghargaan PATA Gold Award untuk Total Solar Eclipse Campaign tanggal 9 September 2016.

Masih di tahun lalu saat perhelatan Piala Eropa di Perancis pada bulan Juni-Juli 2016, hal yang sama kita lakukan. Kita mem-branding 20 bis city tour kota Paris dengan logo Wonderful Indonesia lengkap dengan atraksi alam budaya Indonesia seperti Borobudur, Komodo, atau penari Bali. Sasarannya adalah sekitar 22 juta bola mania dari seluruh dunia yang selama sekitar sebulan berkumpul di Paris. Jadi, saya memanfaatkan momen Piala Eropa untuk mempromosikan pariwisata Indonesia dengan cara mem-branding bis city tour yang lalu-lalang di jalan-jalan utama kota Paris.

Selanjutnya seperti diketahui Indonesia pada bulan September 2016 Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai destinasi favorit wisman Perancis yang dikeluarkan oleh Union Tour Operator Perancis (SETO) yang merujuk kepada hasil laporan penjualan paket-paket oleh seluruh Tour Operator di Perancis.  

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya